SOSIAL

Menghidupkan Lagi Tradisi Perelek Sunda Lewat “Desa Sedekah”

MONITOR, Bandung – Sudah sejak dulu bangsa kita akrab dengan gotong royong. Konsepsi ini bahkan termuat di sila ke-5 Pancasila yang disimbolkan dengan padi dan kapas.

Tradisi saling bantu yang kita kenal dengan gotong royong itupun menjelma lewat bahasa dan budaya yang beragam di tiap daerah.

Hal ini disampaikan Sudisto koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation saat meresmikan “Desa Sedekah” di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung pada Kamis 3 Februari 2022).

Di tataran Sunda, kita mengenal istilah “Perelek”. Perelek atau Beas Perelek adalah tradisi pengumpulan beras atau uang, dari warga yang mempunyai kelebihan untuk warga yang kesusahan pangan dan butuh bantuan materil.

Untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut, Sinergi Foundation resmikan “Desa Sedekah” di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (3/2/2022). Wilayah ini merupakan desa ketiga yang diadopsi sebagai Desa Sedekah. Sebelumnya Sinergi Foundation mendirikan Desa Sedekah di Bomo, Banyuwangi dan Cigalontang, Tasikmalaya.

Pendirian Desa Sedekah ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa besar dampak sedekah bila dikelola secara profesional. Apalagi program ini diperuntukkan demi membantu kesejahteraan warga desa itu sendiri.

“Sebagai contoh, Desa Sedekah di Banyuwangi. Bulan pertama terhimpun 450 ribu per bulan. Sekarang sudah bisa terhimpun sampai Rp 1,5 juta. Dana ini kemudian disalurkan dalam bentuk sembako dan pembangunan fasilitas rumah warga yang berkekurangan,” ujar Disto, Koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation.

Di Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung sendiri sudah bisa menghimpun dana sebesar Rp 1,7 juta dalam sebulan dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 80 KK dari 3 kampung. Sejauh ini penyalurannya masih untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masjid.

Setiap peserta yang ikut bergabung di Desa Sedekah, diberikan katung atau perelek (kencleng sedekah) di tiap rumah. Dalam sebulan, peserta akan menyetorkan dana yang terkumpul di perelek itu kepada petugas pengelola Desa Sedekah yang berasal dari warga desa itu sendiri.

“Biasanya suka dari ngumpulin sisa uang belanjaan terus dimasukin kencleng. Lumayan bisa ngebantu orang lain lewat ini,” ujar Ida, warga Desa Cibeureum.

Sinergi Foundation sendiri adalah lembaga pengelola dana Wakaf, Zakat, Infak dan Sedekah. Desa Sedekah merupakan salah satu program dibawah Lumbung Desa, yaitu program pemberdayaan untuk membantu mendongkrak perekonomian warga desa.

Recent Posts

Menag Ajak Umat Teladani Kepribadian Nabi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…

13 jam yang lalu

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

17 jam yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

19 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

21 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

22 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

23 jam yang lalu