Jumat, 29 Maret, 2024

Menghidupkan Lagi Tradisi Perelek Sunda Lewat “Desa Sedekah”

MONITOR, Bandung – Sudah sejak dulu bangsa kita akrab dengan gotong royong. Konsepsi ini bahkan termuat di sila ke-5 Pancasila yang disimbolkan dengan padi dan kapas.

Tradisi saling bantu yang kita kenal dengan gotong royong itupun menjelma lewat bahasa dan budaya yang beragam di tiap daerah.

Hal ini disampaikan Sudisto koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation saat meresmikan “Desa Sedekah” di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung pada Kamis 3 Februari 2022).

Di tataran Sunda, kita mengenal istilah “Perelek”. Perelek atau Beas Perelek adalah tradisi pengumpulan beras atau uang, dari warga yang mempunyai kelebihan untuk warga yang kesusahan pangan dan butuh bantuan materil.

- Advertisement -

Untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut, Sinergi Foundation resmikan “Desa Sedekah” di Kampung Ancol, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (3/2/2022). Wilayah ini merupakan desa ketiga yang diadopsi sebagai Desa Sedekah. Sebelumnya Sinergi Foundation mendirikan Desa Sedekah di Bomo, Banyuwangi dan Cigalontang, Tasikmalaya.

Pendirian Desa Sedekah ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang betapa besar dampak sedekah bila dikelola secara profesional. Apalagi program ini diperuntukkan demi membantu kesejahteraan warga desa itu sendiri.

“Sebagai contoh, Desa Sedekah di Banyuwangi. Bulan pertama terhimpun 450 ribu per bulan. Sekarang sudah bisa terhimpun sampai Rp 1,5 juta. Dana ini kemudian disalurkan dalam bentuk sembako dan pembangunan fasilitas rumah warga yang berkekurangan,” ujar Disto, Koordinator program Lumbung Desa Sinergi Foundation.

Di Desa Cibeureum, Kec. Kertasari, Kabupaten Bandung sendiri sudah bisa menghimpun dana sebesar Rp 1,7 juta dalam sebulan dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 80 KK dari 3 kampung. Sejauh ini penyalurannya masih untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masjid.

Setiap peserta yang ikut bergabung di Desa Sedekah, diberikan katung atau perelek (kencleng sedekah) di tiap rumah. Dalam sebulan, peserta akan menyetorkan dana yang terkumpul di perelek itu kepada petugas pengelola Desa Sedekah yang berasal dari warga desa itu sendiri.

“Biasanya suka dari ngumpulin sisa uang belanjaan terus dimasukin kencleng. Lumayan bisa ngebantu orang lain lewat ini,” ujar Ida, warga Desa Cibeureum.

Sinergi Foundation sendiri adalah lembaga pengelola dana Wakaf, Zakat, Infak dan Sedekah. Desa Sedekah merupakan salah satu program dibawah Lumbung Desa, yaitu program pemberdayaan untuk membantu mendongkrak perekonomian warga desa.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER