Categories: BERITA

Petani Kacang Komak Raih Untung, Potensial Dibudidayakan

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian gencar mengenalkan komoditas pangan lokal yang memiliki potensi budidaya yang baik. Salah satu upaya pengenalan komoditas pangan lokal yang dilakukan Kementan yaitu melalui webinar propaktani pada Jumat, 28 Januari 2022 yang mengangkat tema “Potensi Kacang Komak di Provinsi Nusa Tenggara Barat”.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Lestari Ujianto selaku Kepala LPMPP mengatakan kacang komak memiliki potensi untuk dikembangkan di lahan kering Nusa Tenggara Barat. Pada paparannya, Lestari menjelaskan mengenai komoditas kacang komak. “Tanaman kacang komak toleran terhadap lahan yang kurang perairan. Tanaman ini memiliki akar tunggang, sehingga bisa menyerap air yang jaraknya jauh,” paparnya.

Dalam acara yang sama, Moh. Abadi, selaku Kadistan Kabupaten Lombok Timur memaparkan bahwa tanaman kacang komak biasanya ditanam secara tumpang sari dengan padi atau jagung. “Hasil maksimal jarang bisa didapatkan kalau budidaya dilakukan secara intensif ” ujarnya.

Lebih lanjut, Tresnahadi, selaku Kadis KP Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara menyampaikan tentang cara budidaya tanaman kacang komak. Tidak ada penyemaian dalam budidaya kacang komak, bibit langsung ditanam. Kebutuhan bibit sekitar 2 kg/ha dan penanaman dilakukan saat musim hujan atau bersamaan dengan waktu tanam padi. Penanaman dilakukan cara di tugal dengan setiap lubang terdiri dari 1-2 biji. Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman berumur 45 hari. Pemeliharaan dilakukan bersamaan dengan tanaman utama (padi/jagung). Panen dilakukan saat berumur 6-7 bulan. Kriteria panen yaitu ketika seluruh bagian tanaman sudah berwarna coklat.

Pak Rais, selaku petani kacang komak menyatakan bahwa dirinya lebih untung setelah membudidaya kacang komak. “Komak lebih menguntungkan dari tanaman lain. Selain itu, biaya yang diperlukan untuk budidaya juga tidak begitu banyak.” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa pangan lokal harus gencar dipopulerkan dan dibudidaya. “Indonesia kaya akan sumber pangan lokal. Ternyata pangan lokal bisa menghasilkan energi tubuh yang luar biasa dan tidak dimiliki oleh tanaman-tanaman lokal di wilayah lain sehingga perlu adanya peningkatan dalam budidaya tanaman pangan lokal.” tuturnya.

Recent Posts

Berangkatkan Mahasiswa ke Tiga Negara, UIN Jember Rilis Overseas Student Mobility Program

MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…

20 menit yang lalu

Pasukan TNI Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan OPM

MONITOR, Timika - Pasca Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan…

39 menit yang lalu

Dialog Bareng KAHMI dan ICMI, Prof Rokhmin: Negara ini Sakit Sebenarnya

MONITOR, Cirebon - Berbagai tantangan dan persoalan yang dialami bangsa Indonesia dinilai kian mengkhawatirkan dari…

44 menit yang lalu

Percepatan Tanam, Kementan Tinjau Tanaman Padi Organik di Magelang

MONITOR, Magelang - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi terus berkeliling ke berbagai…

2 jam yang lalu

Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom bersama F5 Kokohkan Kemitraan Strategis

MONITOR, Jakarta - Menjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia, PT…

2 jam yang lalu

DPR Dorong Agar Kuota Haji Indonesia Bertambah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyatakan pihaknya sedang berupaya…

10 jam yang lalu