KEUANGAN

Sri Mulyani Optimis Penerimaan Pajak Tahun 2022 Stabil

MONITOR, Jakarta – Harga komoditas dunia mengalami kenaikan tajam di tahun 2021. Hal itu berpengaruh pada jumlah kontribusi pada sektor penerimaan pajak.

Terkait kondisi global ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengamini komoditas hingga kini masih memegang porsi yang cukup besar.

Akan tetapi, dikatakan dia, sektor manufaktur dan perdagangan juga menjadi dua sektor terbesar yang berkontribusi pada perpajakan.

Selain itu, Sri Mulyani melihat perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia saat ini dan berbagai upaya reformasi struktural yang dilakukan. Ia pun mengaku optimis sektor penerimaan pajak Indonesia di tahun 2022 akan stabil.

“Saya optimis Indonesia akan tetap bisa menjaga penerimaan pajak di tahun 2022,” ujarnya.

Recent Posts

Pangkas Impor, Kemenperin dan YPTI Produksi Komponen Welcab Alphard

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan dan daya saing industri otomotif nasional melalui…

2 jam yang lalu

Kemenag Salurkan Bantuan 310 Miliar Lebih kepada Yatim dan Penyandang Disabilitas di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

5 jam yang lalu

Letjen TNI Novi Helmy Prasetya Kembali Berdinas di TNI Usai dari BUMN

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyampaikan bahwa Letjen TNI Novi Helmy Prasetya akan…

6 jam yang lalu

Fantastis, Bersama BAZNAS dan LAZ Kemenag Salurkan 2 Juta Paket Bingkisan untuk Anak Yatim dan Disabilitas se-Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

10 jam yang lalu

Kemenag Buka Pendaftaran Program PKDP 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag membuka pendaftaran…

14 jam yang lalu

Miris 1 Juta Lulusan Sarjana Nganggur, DPR: Ironi di Tengah Bonus Demografi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS)…

17 jam yang lalu