Jumat, 19 April, 2024

Omicron Terus Melonjak, Anies Didesak Hapus Ganjil Genap

MONITOR, Jakarta – Kasus Omicron terus melonjak di Jakarta. Untuk mengurangi lonjakan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk segera menghentikan kebijakan sistem ganjil genap di Ibukota.

“Agar tidak merebak kemana-kemana dan mengurangi penyebaran Covid-19 varian baru ini. Pak Anies harus secepatnya mengambil langkah kongrit, diantaranya menghentikan sementara sistem ganjil genap,” ujar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).

Menurut Mujiyono, menghilangkan sistem ganjil genap disaat lonjakan kasus Omicron sangatlah penting. Hal ini untuk mengurangi penggunaan transportasi massal. Sebab dengan banyak masyarakat menggunakan transportasi massal sangat rentan penyebaran virus Omicron.

“Hingga 17 Januari 2022, virus Covid-19 varian baru Omicron di Jakarta sudah mencapai 825 kasus. Sebanyak 243 kasus, diantaranya berasal dari transmisi lokal.

- Advertisement -

Di sisi lain, Politisi Demokrat ini, menjelasakan, kalau keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan imbas kenaikan kasus Omicron. Dimana unit perawatan keterisian telah mencapai 20 persen dan ICU sebesar 5%.

“Pemerintah perlu memperketat kembali protokol kesehatan di fasilitas umum dan tempat keramaian. Pembatasan jumlah penumpang pada angkutan umum massal juga harus segera diterapkan untuk menghindari transmisi lokal,” katanya.

Tak hanya itu, Mujiyono pun menegaskan, penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah harus diwaspadai lebih dalam. Sebab, tegasnya, telah ada 39 sekolah di Jakarta yang ditutup usai ditemukan penularan virus corona.

“Total ada 67 kasus Covid-19 pada guru dan siswa. Sehingga, perlu dievaluasi secara menyeluruh penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Selain itu, perusahaan-perusahaan di Jakarta pun harus diminta membatasi karyawan yang bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan kembali menerapkan work from home (WFH) bagi jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah,” jelasnya.

Dari hasil pemodelan Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO), terungkap bahwa infeksi Covid-19 varian Omicron akan menjangkiti lebih dari separuh populasi penduduk di benua Eropa dalam 6-8 pekan ke depan. Varian Omicron disebut menyebar lebih cepat dan luas daripada varian-varian Covid-19 sebelumnya.

Untuk di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan memperkiraan puncak infeksi varian ini di Indonesia akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi.

Meski demikian, Mujiyono mengaku setuju dengan perpanjangan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 di DKI Jakarta. Salah satunya, pertimbangan perputaran ekonomi masyarakat harus tetap dijaga.

Namun, pihaknya mengingatkan kembali agar penerapan protokol kesehatan harus terus diperketat.

Diketahui, Menteri Dalam Negeri, M Tito Karnavian menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2022 yang salah satu isinya memperpanjang PPKM Level 2 di Jakarta mulai berlaku hari ini, Selasa (18/1/2022) sampai dengan 24 Januari 2022.

“Khusus kepada Gubernur DKI Jakarta untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria level 2 yaitu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara, dan Kota Administrasi Jakarta Pusat,” tulis Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER