MONITOR, Jakarta – Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan yang signifikan di awal tahun 2022 ini. Mulai dari minyak goreng, cabai rawit, telur, bawang merah dan bawa putih. Kenaikan harga ini menuai reaksi dari Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.
Politikus PKS ini menyatakan, masyarakat menengah kebawah akan kesulitan menghadapi kenaikan harga bahan pokok.
“Jika bahan-bahan pokok terus mengalami kenaikan dan tidak bisa dikendalikan, maka yang paling terdampak adalah masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat akan kesulitan menjangkau bahan pokok bergizi yang bisa memicu semakin parahnya kondisi stunting di Indonesia. Tahun 2021 saja angka stunting kita masih 24,4 persen yang berarti masih di atas ambang batas ketetapan WHO,” ujar Netty dalam keterangannya, Senin (10/1/2022).
Ia pun mengaku khawatir dengan kenaikan harga bahan pokok. Berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per Rabu (29/12/2021) saja, kenaikan bahan pokok paling tinggi terjadi pada telur ayam ras segar yang dibanderol Rp30.300 per kilogram atau naik Rp700 (2,36 persen).
Legislator dari Dapil Jawa Barat VIII ini menyatakan, kenaikan demi kenaikan harga bahan pokok ini juga sangat kontras dengan minimnya kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
“Upah minimum tahun 2022 hanya naik sebesar 1,09 persen. Bahkan ada daerah yang UMP-nya hanya naik Rp14 ribu dibandingkan tahun sebelumnya,” tandasnya.