MONITOR, Jakarta – Pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) mendatangi Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta. Kedatangan mereka untuk meminta dukungan anggota dewan dari Fraksi Gerindra untuk menunda rencana revitalisasi yang akan dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya terhadap pasar yang mereka tempati.
Melihat kedatangan para pedagang tersebut, Fraksi Gerindra akhirnya memediasi pedagang Pasar Kramat Jati dengan pihak Perumda Pasar Jaya yang langsung dihadiri oleh Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Dalam mediasi tersebut, para pedagang meminta Perumda Pasar Jaya untuk menunda revitalisasi, sebab banyak pedagang yang masih memegang Surat Hak Penggunaan Tempat Usaha (SHPTU) hingga 2024 dan 2025.
“Kalau revitalisasi dilakukan bagaimana dengan nasib kami yang memiliki SHPTU 2024 dan 2025,” ujar salah seorang pedagang Muslim.
Pedagang juga berdalih, kalau kondisi eksisting masih baik dan kokoh sehingga masih layak untuk ditempati para pedagang.
“Kami ingin kalau pun harus dilakukan revitalisasi, kesejahteraan pedagang harus diperhatikan Perumda Pasar Jaya. Dan bagaimana dengan SHPTU yang dipegang oleh pedagang hingga 2024,” terangnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, revitalisasi dilakukan untuk mamajukan pasar dan mensejahterakan pedagang. Dalam revitalisasi, Arief pun berjanji tidak akan mengkotak-kotakan pedagang.
“Dalam revitalisasi, kami akan merangkul semua pedagang. Dan kami akan gencar melakukan sosialisasi sebelum revitalisasi dilakukan,” terangnya.
Arif pun beralasan, revitalisasi dilakukan karena menjalankan aturan serta melihat kondisi pasar yang memang sudah layak untuk direvitalisasi terutama terkait tempat istirahat sopir angkutan dan tempat sampah yang sudah tidak layak sehingga terlihat kumuh.
Anggota Fraksi Gerindra Syarif yang memimpin mediasi tersebut mengatakan, Fraksi Gerindra siap membuka ruang diskusi untuk mencari jalan terbaik.
“Pada dasarnya Fraksi Gerindra punya niat baik dan siap untuk memfasilitasi ruang diskusi untuk mencari solusi titik temu sehingga tidak ada yang dirugikan,” jelasnya.
Syarif pun menyarankan dalam rencana revitalisasi, pihak Perumda Pasar Jaya agar masif melakukan sosialisasi dan bisa menampung apa yang diinginkan oleh para pedagang sehingga revitalisasi bisa berjalan tanpa ada kekisruhan.
“Karena sudah menjadi program pemerintah, tentunya kami mendukung revitalisasi ini. Tapi revitalisasi juga jangan sampai merugikan para pedagang,” tandasnya.
Senada dengan Syarif, anggota Fraksi Gerindra Adi Kurnia, yang juga hadir dalam acara mediasi mengingatkan Perumda Pasar Jaya agar semua aspirasi pedagang bisa dijadikan bahan masukan untuk dicari solusi terbaik sebelum revitalisasi dilakukan.
“Mediasi ini saya kira sangat baik untuk mencari solusi, sehingga pedagang tidak ada yang dirugikan,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengantisipasi adanya perubahan tata kelola impor garam menyusul target…
MONITOR, Bandung - Jasa Marga melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan Representative Office 3…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendorong penegak hukum bekerja sama dengan…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Patra Niaga siap mendukung kebijakan Pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri mengajak Semua Pihak untuk…
MONITOR, Jatim - Anggota Bawaslu Totok Hariyono melakukan pengawasan langsung pemungutan suara Pemilihan 2024 di…