Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga,
MONITOR, Jakarta – Persoalan kekerasan seksual semakin marak terjadi, disusul tingginya kasus pelecehan seksual di dunia pendidikan. Menjawab persoalan kekerasan seksual ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga angkat bicara.
Bintang menegaskan kementerian yang dibawahinya akan selalu berkomitmen untuk melindungi hak-hak korban kasus kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak.
“Kami sudah, akan, dan selalu bersama perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan,” ucap Bintang Puspayoga, Senin (13/12/2021).
Dikatakan Bintang, dirinya beserta jajaran KPPPA tidak hanya melihat dan mendengar langsung cerita dari korban kekerasan, melainkan berkomitmen untuk terus mengawal, mendukung, dan mendorong pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual di tingkat legislatif.
“Kami selalu membuka ruang diskusi dengan berbagai institusi dan lembaga terkait, serta mengumpulkan dukungan dari seluruh pihak dan individu,” ucap Bintang.
Dukungan dari masyarakat, kata Bintang, merupakan ujung tombak perjuangan kita semua dalam upaya penghapusan kekerasan seksual.
“Tidak ada satu pihak pun yang dapat bekerja sendiri, butuh banyak tangan untuk saling menguatkan. Perempuan maupun laki-laki tanpa memandang usia, latar belakang, suku, budaya, dan agama harus mengambil peran demi mewujudkan Indonesia yang ramah bagi perempuan dan anak,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan fraksi-fraksi di DPR masih mengkaji soal…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras serangan udara Israel…
MONITOR, Jakarta - Kritik yang disampaikan sejumlah anggota DPR, terutama legislator perempuan, terhadap pernyataan Menteri…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna ke-22 Masa Persidangan IV…
MONITOR, Jeddah - Pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi yang digelar…