MONITOR, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengganjar penghargaan Primaniyarta 2021 kepada para eksportir nasional.
Pasalnya, mereka telah berjasa dalam meningkatkan nilai ekspor nasional. Surplus neraca perdagangan berhasil mencatatkan nilai tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar USD 38,81 miliar periode Januari–Oktober 2021.
Penghargaan ini diserahkan kepada 13 eksportir penerima Primaniyarta 2021 oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Jakarta pada hari ini, Jumat (26/11).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga telah memberikan penghargaan kepada 7 eksportir perwakilan tiap kategori pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021, Kamis (21/10).
“Periode Januari−Oktober 2021, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus terbesar sepanjang sejarah dengan angka USD 38,81 miliar. Hal ini membanggakan. Para pelaku usaha diharapkan dapat terus menjaga kinerja ekspor serta meningkatkan baik volume maupun nilai ekspor ke lebih banyak negara tujuan ekspor,” kata Wamendag Jerry Sambuaga.
Dijelaskan Wamendag, Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah untuk para eksportir berprestasi dalam meningkatkan nilai ekspornya secara berkesinambungan. Artinya, produk semakin diterima dan mendapatkan akses secara berkelanjutan ke pasar mancanegara.
“Saya ucapkan selamat atas pencapaian penerima penghargaan. Mari bersama kita menjaga momentum ini untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor nonmigas Indonesia,” tutur Wamendag.
Performa ekspor Indonesia, lanjut Wamendag, juga sudah mulai pulih dan peluang ekspor ke dunia pun terbuka.
“Hal ini patut dimanfaatkan eksportir Indonesia, termasuk para penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2021. Selain itu, para eksportir juga diharapkan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan secara maksimal,” tambahnya.
Wamendag juga memberikan apresiasi kepada para tim evaluasi dan tim juri atas kerja kerasnya untuk mengidentifikasi para eksportir yang tidak hanya berprestasi tetapi juga memiliki kisah inspiratif serta berdampak sosial dalam kegiatan usahanya.
“Melalui kegiatan ini, kita bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat untuk ekspor ke depan sehingga bangsa Indonesia bisa bertransformasi menjadi bangsa yang dapat mengekspor tidak hanya produk mentah tetapi juga produk bahan jadi,” imbuh Wamendag.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedimenuturkan, penghargaan ini merupakan apresiasi untuk para eksportir yang bertahan serta tetap semangat dalam meningkatkan nilai dan kinerja ekspor di tengah pandemi Covid-19.
Penghargaan ini juga bertujuan mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor tangguh dan berdaya saing, sekaligus memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku ekspor lainnya.
“Penghargaan ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi kepada para eksportir yang berprestasi dalam mengembangkan dan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia,” ujar Didi.
Penghargaan Primaniyarta pertama kali diselenggarakan pada 1992. Pada penyelenggaraan ke-23 tahun ini, terdapat tujuh kategori yaitu Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Pelopor Pasar Non Tradisional, Eksportir Pelopor Produk Baru, Eksportir Produk Berkelanjutan, Eksportir Teknologi Tinggi, Eksportir Digital Marketing, dan Eksportir Muda.
Pendaftaran peserta dilakukan secara mandiri dengan rekomendasi berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Peserta diseleksi dengan meninjau segi kepatuhan dalam perpajakan, kepabeanan, ketenagakerjaan, perbankan, lingkungan, serta tanggung jawab sosial.
Proses seleksi dilakukan Tim Evaluasi terdiri dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan Majalah SWA.
Ketua Tim Juri Primaniyarta 2021 Bayu Krisnamurthi menambahkan, proses penjurian penghargaan Primaniyarta dilakukan secara virtual. Tim juri berasal dari pemerintah, pengamat ekonomi, praktisi bisnis, jurnalis/media, serta akademisi.
Pada proses ini, variabel yang dinilai oleh tim juri adalah kemampuan perusahaan dalam meningkatkan ekspor, diversifikasi produk dan pasar, strategi saat krisis, serta persaingan yang meningkat.
Selain itu, terdapat hal khusus yang menjadi nilai tambah seperti tren ekspor positif dibanding tren nasional, nilai ekspor lebih besar dibanding nilai impor bahan baku, dan nilai ekspor lebih besar dari penjualan domestik.
“Selamat kepada para penerima penghargaan dan selalu menjadi eksportir kebanggaan bangsa. Pemberian penghargaan ini bukan sekedar lomba yang didasarkan pada ekspor tertinggi, namun bagi perusahaan yang paling inspiratif diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan eksportir lainnya,” jelas Bayu.
Para Penerima Penghargaan Primaniyarta 2021:
Kategori Eksportir Pembangun Merek Global 1. PT Sumber Graha Sejahtera.
Kategori Eksportir Pelopor Pasar Non Tradisional 1. PT Bio Farma.
Kategori Eksportir Pelopor Produk Baru 1. PT Asia Pacific Rayon.
Kategori Eksportir Produk Berkelanjutan 1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia.
Kategori Eksportir Teknologi Tinggi 1. PT Pupuk Kalimantan Timur.
Kategori Eksportir Digital Marketing 1. PT Aneka Tusma.
Kategori Eksportir Muda.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…
MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Sabtu (23/11/2024), bertolak ke Arab Saudi.…
MONITOR, Jakarta - Jelang pemungutan suara pada pada 27 November mendatang, Wakil Menteri Koordinator Bidang…