MONITOR, Bandung – Kementerian Pertanian (Kementan) yang bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Bumi Mazarie serta Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran serta perwakilan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang bersama seluruh petani ubi jalar dari Kecamatan Baleendah dan Arjasari melakukan panen ubi jalar bibit unggul varietas rancing di Desa Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
Panen Bibit Ubi Jalar Unggul binaan P4S Bumi Mazarie Indonesia ini merupakan hasil dari bantuan Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unpad dalam rangka pengembangan bibit unggul ubi jalar varietas rancing hasil pemurnian varietas yang telah dikembangkan sebanyak 10.000 stek di lahan P4S Bumi Mazarie Indonesia seluas 10 Hektar.
Dalam sambutannya Koordinator Aneka Umbi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi cornelia menyampaikan bahwa Fasilitas Pengembangan Ubi Jalar di Jawa Barat tahun 2021 akan dilanjutkan melalui program Demplot Pengembangan Pangan Lokal Komoditas Ubi Jalar bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran seluas 10 Ha.
“Melalui kegiatan demplot ini masyarakat/petani dapat langsung melihat dan mempraktekkan inovasi teknologi budidaya antara lain penggunaan varietas unggul baru, pemupukan dan lain-lain,” jelas Cornelia.
Lebih lanjut Cornelia menjelaskan dengan demikian diharapkan menambah pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan petani dalam pelaksanaan budidaya.
“Selain itu kegiatan demplot tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan memenuhi kebutuhan benih secara optimal, baik dari aspek ketepatan varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi maupun harga,” tambah Cornelia.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Kusnadi menyampaikan dukungannya kepada P4S Bumi Mazarie Indonesia untuk pengembangan bibit unggul ubi jalar ini apalagi berdasarkan data statistik selama 5 tahun terakhir.
“Produksi ubi jalar cenderung menurun akibat tingkat produktivitas yang semakin menurun. Hal ini karena perbanyakan bibit menggunakan stek yang diambil dari tanaman produktif secara terus menerus seperti yang biasa dilakukan petani akan mengalami penurunan kualitas bibit, sehingga kualitas dan kuantitas hasil tanaman ubi jalar yang dibudidayakan juga akan menurun,” kata Kusnadi.
Kusndi juga menerangkan bahwa dilihat dari potensi hasilnya tanaman ubi jalar mampu menghasilkan 30-35 ton umbi per hektar. Sedangkan hasil di tingkat petani hanya berkisar antara 10-15 ton umbi per hektar oleh karena itu kami menyambut baik dan berterima kasih atas bantuan dari Kementerian Pertanian.
“Melalui kegiatan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan produksi ubi jalar serta pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Barat,” harap Kusnadi.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan ubi jalar sebagai pangan alternatif mulai dilirik sebagai usahatani yang menguntungkan. Karena itu, kementan sangat mendukung apa yang dilakukan pemerintah dan unsur akademisi dan petani di Kabupaten Bandung ini.
“Mari kita manfaatkan pangan lokal, pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi. Tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah agar ekspor nya bisa lebih meningkat lagi,“ ujarnya.
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada lima qari, qariah, dan hafiz yang…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internasional…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 menyalurkan donasi kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar untuk Palestina.…