996 Proposal Nominee Siap Bersaing Ketat di ACRP 2022

Kemenag kembali mengadakan ACRP tahun 2022 di Tangerang

MONITOR, Jakarta – Seleksi penerima bantuan Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat (Litapdimas) sudah memasuki tahap presentasi. Sebanyak 996 proposal terpilih sebagai nominee penerima bantuan, dari 2.985 pendaftar. Mereka akan mempresentasikan proposalnya di hadapan para reviewer pada Annual Conference on Research Proposal (ACRP).

ACRP akan digelar pada 21 – 24 November 2021 di Tangerang. Giat ini mengusung tema “Menguatkan Produktivitas PTKI, Memperkokoh Moderasi Beragama”. Pembukaan ACRP akan dilangsungkan secara hybrid, dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Suyitno.

ACRP merupakan ajang akademik untuk menentukan proposal terpilih di bidang penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat civitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari seluruh tanah air. Kegiatan ini menjadi barometer kualitas penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan produksi ilmu pengetahuan, martabat perguruan tinggi, serta cerminan atas kapasitas dan kualitas dosen PTKI.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, melalui ACRP, proposal yang terpilih akan diuji akurasi berdasarkan sejumlah aspek, antara lain: novelty, anti-plagiasi, serta metodologi riset dan pengembangan masyarakat. Aspek lain yang juga diuji adalah kematangan penyiapan rencana kerja, serta tingkat kontribusinya terhadap pengembangan keilmuan, keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.

“ACRP merupakan langkah cerdas, meraih akuntabilitas dan kualitas. ACRP kali ini merupakan periode yang keempat untuk menentukan para penerima bantuan yang akan diberikan pada awal tahun anggaran 2022,” ujar Ali Ramdhani, Rabu (17/11/2021).

Direktur Diktis Suyitno menjelaskan, pihaknya telah mengembangkan layanan aplikasi Litapdimas. Dengan aplikasi ini, maka semua proses pengajuan, penilaian, dan penetapan proposal dilakukan secara online, paperless, terintegrasi, dan mudah akses.

Aplikasi ini terbukti memberi kemudahan dalam pengajuan proposal. Terbukti, kata Suyitno, ada peningkatan jumlah proposal yang signifikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2018 misalnya, sekurangnya ada 1.836 proposal yang diajukan. Tahun 2019 ada 2.314 proposal, dan tahun 2020 mencapai 2.957 proposal.

“Oleh karena kondisi pandemi dan terjadi refocusing anggaran, untuk anggaran 2021 ditiadakan. Untuk tahun 2022, pendaftar kembali naik, mencapai 2.983 proposal,” ujar Suyitno.

Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menambahkan, ACRP akan diawali dengan Peluncuran Penerbitan Kolaboratif antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan penerbit internasional, Routledge, yang secara periodik akan menerbitkan Routledge Series on Islam and Muslim Societies in Indonesia.

ACRP juga diisi dengan Plenary Session dengan tajuk “Agenda Dunia PTKI: Merumuskan Metodologi Moderasi Beragama dalam Memahami Teks Keagamaan” oleh Menteri Agama RI periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin.

Selanjutnya, akan dilaksanakan Parallel Session sebanyak 10 kali oleh para nominee, mulai dari kajian moderasi beragama, metodologi riset PTKI hingga upaya pemerolehan dan hilirisasi Hak Kekayaan Intelektual yang akan dinilai oleh tim reviewer secara komprehensif untuk menghasilkan calon nominee terpilih.