BERITA

Beni Pramula Dorong Solidaritas Pemuda Asia-Afrika Pulihkan Ekonomi Pascapandemi

MONITOR, Jakarta – Para pemuda negara Asia-Afrika diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Asia-Afrika dan dunia, salah satunya adalah PR besar pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Presiden Pemuda Asia-Afrika, Beni Pramula, dalam konferensi pers di Perpustakaan Nasional Jakarta, Rabu (10/11/2021).

“Tantangan utama bangsa Asia-Afrika pada era pandemi ini ialah memulihkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat, kita perlu mendorong, menyerukan dan tetap mengupayakan solidaritas negara-negara berkembang akan penanganan dampak pandemi COVID-19,” tutur Beni.

“Persatuan diharapkan tetap menjadi semangat kerja sama, kemanusiaan, dan solidaritas antarbangsa kini untuk saling bergotong royong dalam menghadapi dampak pandemi global COVID-19,” tambahnya.

Menurut Beni, kongres Pemuda Asia-Afika mendatang akan kembali menyegarkan ingatan tentang Dasasila Bandung. Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 silam, sambung Beni, diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjukkan solidaritas negara-negara yang merupakan korban dari kolonialisme di benua Asia dan Afrika terhadap aksi kolonialisme dan neokolonialisme.

“Enam puluh tahun kemudian di tahun 2015, tanggal 24 April, tanggal berakhirnya KAA 1955, dinyatakan sebagai Hari Solidaritas Asia Afrika,” ungkap Beni.

“Namun, permasalahan ini menggambarkan bagaimana dengan solidaritas, kita dapat membangun kebersamaan yang berkeadilan yang sangat berkaitan erat dengan HAM, karena nyawa manusia juga terkait dalam politik pandemi ini,” sambung Beni.

Lebih lanjut, Beni mengatakan tanpa adanya bantuan dan kerjasama untuk mengatasi COVID-19, negara-negara berkembang tentunya akan menanggung angka kematian yang lebih tinggi.

“Pada akhirnya, jika negara-negara berkembang Asia-Afrika tidak bekerja satu sama lain untuk menghadapi permasalahan ini, maka perjalanan menuju status negara maju tentunya akan sangat susah dicapai,” terang Beni.

“Oleh karena itu, kerjasama multilateral antara negara-negara berkembang yang berprinsip kemanusiaan, serta dilandasi semangat historis solidaritas negara-negara dunia ketiga di Konferensi Asia-Afrika sangatlah penting,” pungkasnya.

Recent Posts

BSKJI Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…

1 jam yang lalu

Kasdim 1710/Mimika Berikan Materi Kepemimpinan Pancasila Kepada Peserta Pelatihan

MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…

2 jam yang lalu

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

4 jam yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

4 jam yang lalu

Jumpa CEO Al-Nassr Sports Club, Menpora Dito Bahas Kerjasama Pengembangan Olahraga Indonesia

MONITOR, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo terus mempererat…

5 jam yang lalu

Usai Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong…

6 jam yang lalu