Jumat, 29 Maret, 2024

Sri Mulyani: Aksi Penanganan Isu Perubahan Iklim harus Ditingkatkan

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan peran pertemuan COP26 di Glasgow menjadi sangat penting untuk mendorong aksi penanganan isu perubahan iklim.

Apalagi, dikatakan dia, Indonesia adalah termasuk negara yang sangat kuat dengan komitmen dalam penanganan isu perubahan iklim.

Dalam Interview dengan CNBC Euro, Sri Mulyani memaparkan keseriusan ini salah satunya tergambar pada inisiasi Indonesia Forest and Land Use (FoLU) Net-Sink 2030 yang merupakan pencanangan pencapaian penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

“Indonesia berkomitmen menurunkan secara signifikan deforestasi. Presiden Jokowi juga telah menyampaikan target Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau sedapat-dapatnya lebih awal,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Kamis (4/11/2021).

- Advertisement -

Ia menambahkan, belajar dari belum optimalnya pencapaian target komitmen dukungan pendanaan untuk National Determined Contribution (NDC), dunia harus membuat komitmen baru, yaitu the New Collective Quantified Goal (NCQG). COP26 di Glasgow adalah tempat untuk memulai diskusi mengenai hal ini dan menetapkan target yang harus dicapai maksimal pada tahun 2024.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia memandang NCQG harus mampu merefleksikan kebutuhan dan memastikan pendanaan benar-benar mengalir ke negara berkembang.

“Pada COP26 ini harus ada timeline yang jelas, penetapan indikator-indikator, dan milestone, termasuk evaluasi atas pemenuhan target NCQG,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER