PERTANIAN

Balitbangtan Siap Dongkrak Ekspor Porang melalui Pengembangan Benih Bermutu

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya porang menjadi komoditas andalan ekspor dan digarap dengan serius. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun menyatakan siap mengakselerasi pengembangan porang dengan terus menggenjot sektor hulu maupun hilir.

Salah satu bentuk keseriusan Kementerian Pertanian adalah penyiapan teknologi produksi benih porang yang bermutu. Melalui Balitbangtan, Kementan menghilirkan teknologi kultur jaringan porang varietas Madiun 1 untuk mendukung program ekspor.

Transfer teknologi dilakukan melalui Bimtek singkat teknik aklimatisasi planlet porang kepada para petani-penangkar di Ds. Klangon Kec. Saradan Kab. Madiun, Jumat (22/10). Melalui kegiatan itu, masyarakat petani-penangkar yang tergabung dalam Kelompok Tani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menjadi tahu cara menyiapkan dan mengadaptasikan benih kultur jaringan porang sebelum ditanam di lahan.

Antusiasme masyarakat setempat cukup tinggi terhadap benih porang hasil kultur jaringan. Sumadi, Ketua LMDH Pandan Asri bahkan siap memberikan dukungan untuk pengembangan benih porang kultur jaringan lebih lanjut. “Kami merasa puas dengan performa benih porang hasil aklimatisasi.” lanjutnya.

Sumadi mengaku serius dalam mengembangkan benih porang hasil kultur jaringan ini. “Kultur jaringan bisa menghasilkan benih bermutu yang dapat tersedia sepanjang tahun.” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry terus mendorong adanya pelatihan sejenis kepada masyarakat yang lebih luas, “Balitbangtan akan terus mengadakan Bimtek kultur jaringan porang. Melalui kolaborasi antar satker, diharapkan dapat diproduksi jutaan benih porang dengan harga yang terjangkau dan pada saat yang tepat.” tegasnya.

Bimbingan teknis ini melibatkan beberapa satuan kerja Balitbangtan, serta pemerintah daerah dalam program Riset Pengembangan Inovasi dan Kolaborasi (RPIK) 2021.

Fadjry menambahkan, dengan aplikasi teknologi kultur jaringan porang hasil rakitan Balitbangtan diharapkan dapat mendukung program ekspor untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. “Kelebihan benih kultur jaringan antara lain murni (jelas identitasnya), seragam, bebas hama dan penyakit, dan benih bisa diproduksi kapan saja.” tutupnya.

Keuntungan penggunaan benih bermutu tidak hanya akan dirasakan oleh perusahaan pengolah porang tetapi juga oleh para petani, khususnya yang sudah puluhan tahun setia membudidayakan porang.

Recent Posts

DPR Nilai MK Seolah Ingin Dikte Presiden Lewat Perintah Pembentukan Lembaga Pengawasan ASN

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Irawan menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi yang…

28 menit yang lalu

Pameran KIP 2025, Stan Kemenag di Apresiasi Pengunjung

MONITOR, Jakarta - Kehadiran Kemenag dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan selama tiga hari…

2 jam yang lalu

Kemenperin Fasilitasi 19 IKM di Pameran TEI 2025 untuk Perluas Akses Pasar Ekspor

MONITOR, Jakarta - Promosi dan pemasaran produk menjadi salah satu kunci penting dalam meningkatkan daya…

6 jam yang lalu

UIN Jakarta dan PUSPENMA Kemenag Sosialisasikan Program Pendanaan Riset MoRA The AIR Funds 2025

MONITOR, Jakarta - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan…

6 jam yang lalu

Sekjen Kemenag Suarakan Dakwah Digital di Forum Perdana Ehwal Islam Malaysia

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyuarakan peran penting dakwah digital di…

8 jam yang lalu

Kemenag dan BRIN Rumuskan Kebijakan Optimalisasi Program Bantuan Pesantren

MONITOR, Jakarta - Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) pada Badan Moderasi…

9 jam yang lalu