POLITIK

Pengamat: Tingkat Elektabilitas dan Popularitas Bukan Patokan Capres

MONITOR, Jakarta – Pilpres memang masih tiga tahun lagi, tapi perbincangannya sudah mulai menghangat tahun ini. Beberapa lembaga survei dan pengamat pun mulai mengamati situasi untuk memprediksikan pasangan capres dan cawapres yang
berpotensi muncul nantinya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, misalnya, menyebut dugaannya soal kondisi pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dia menduga tokoh-tokoh yang berpotensi mengemuka sebagai kandidat presiden maupun wakil presiden kemungkinan hanya didorong oleh kepentingan pragmatisme. Berdasarkan prediksinya, capres dan cawapres pada Pilpres 2024 akan didominasi pimpinan dan kader partai politik, walaupun ada tokoh-tokoh kepala daerah yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas cukup tinggi.

Ray juga menyebut bahwa kontestasi politik di Indonesia sejak periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo didominasi kelompok partai politik. Oleh karena itu tingkat elektabilitas dan popularitas bukan faktor utama yang menentukan bursa capres-cawapres nantinya.

Menurut Ray, tingkat popularitas merupakan sesuatu yang dapat diusahakan lewat kerja-kerja para kader di internal partai. Jaringan media yang turut dikendalikan sejumlah pimpinan partai politik, serta modal-modal lainnya.

“Jadi mesin popularitas itu bisa digerakkan sedemikian rupa,” kata Ray belum lama ini.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia (Sulindo) Wempy Hadir memprediksi ada lebih dari 10 tokoh yang berpotensi maju jadi bakal capres dan cawapres pada 2024.

Nama-nama yang masuk dalam daftar tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga S Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Mahfud MD dan Puan Maharani. Di sini, Puan jadi satu-satunya nama yang mewakili kaum perempuan.

Recent Posts

YPSSI Berikan Santunan Rp20.000.000 Kepada Mitra Pengemudi Maxim di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Seorang mitra pengemudi Maxim berinisial S di Jakarta menerima santunan dari Yayasan…

19 menit yang lalu

Puan Tegaskan Tak Boleh Ada Toleransi Sedikitpun untuk Kekerasan Seksual di Kampus

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan tidak boleh ada toleransi bagi praktik…

4 jam yang lalu

Tarif Listrik Melonjak Pasca Kebijakan Potongan, DPR Pertanyakan Transparansi Subsidi

MONITOR, Jakarta - Belakangan ramai keluhan dari masyarakat yang mengaku tagihan listrik bulan ini melonjak…

5 jam yang lalu

Di Forum Parlemen Dunia, Wakil Ketua BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Perempuan pada Proses Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana…

7 jam yang lalu

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

8 jam yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

8 jam yang lalu