MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan pokok dalam kondisi yang aman dan terkendali. Hal ini berdasarkan prognosa 12 komoditas pangan pokok yang dipantau Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan dan diupdate setiap bulannya, ketersediaan pangan pokok tercatat mengalami surplus.
Berdasarkan prognosa pangan per 30 September 2021, beberapa komoditas pangan yang sepenuhnya dipenuhi dari produksi dalam negeri tanpa memperhitungkan carry over surplus masih mengalami surplus, antara lain beras masih surplus 1,12 juta ton, jagung 1,43 juta ton, daging ayam 450 ribu ton, dan minyak goreng 42.500 ton.
“Nilai surplus neraca ini menjadi lebih besar lagi bila memperhitungkan carry over surplus tahun sebelumnya, beras surplus 8,5 juta ton, jagung 2,8 juta ton, daging ayam 465 ribu ton dan minyak goreng 618,5 ribu ton,” ujar Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Risfaheri pada Minggu (2/10).
“Untuk komoditas yang memiliki umur simpan pendek seperti bawang merah, cabai dan telur, neraca ketersediaannya setiap bulannya selalu surplus. Tentu kita berharap tidak ada ganguan iklim yang ekstrim sehingga prakiraan produksi tersebut dapat tercapai, “ tambahnya.
Risfaheri mengatakan, bagi komoditas pangan pokok yang sebagian dipenuhi dari luar, seperti bawang putih, gula konsumsi, daging sapi, ketersediaanya dari produksi domestik dan pemasukan dari luar sampai dengan akhir tahun masih surplus, kecuali kedelai neracanya masih surplus bila memperhitungkan carry over stok tahun sebelumnya.
“Bila rencana pemasukan sesuai harapan, maka stok akhir tahun ini diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan 2-3 bulan pada awal tahun 2022, sehingga gejolak harga yang sering terjadi di awal tahun dapat dihindari,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantuan Panel Harga Pangan dan proyeksi harga BKP, sampai akhir tahun harga pangan strategis terpantau stabil kecuali beberapa komoditas pangan pokok perlu mendapat perhatian yaitu minyak goreng dan daging sapi yang harganya di atas HAP.
Untuk daging sapi Kementan terus berupaya meningkatkan produksi sapi lokal. Sementara minyak goreng diupayakan melalui pemerataan distribusi minyak goreng dengan mengandeng BUMN pangan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng di seluruh wilayah.
Meskipun neraca ketersediaan pangan pokok secara nasional surplus, perlu menjadi perhatian adalah distribusi antarwilayah khususnya di Wilayah Timur. Permasalahan sebaran produksi yang tidak merata antarwilayah dan konektivitas antarwilayah masih terkendala, sering mengakibatkan suatu wilayah pasokannya surplus dan wilayah lainnya defisit.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan bahwa pemerintah harus dapat menjamin 273 juta penduduk Indonesia tidak boleh ada yang bersoal dengan pangan, sehingga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat selalu menjadi perhatian Kementan.
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…