Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (dok: net)
MONITOR, Jakarta – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyatakan setiap bangsa di dunia memiliki sejarah masa-masa kelam. Jika di Indonesia, Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau dikenal dengan G30 S/PKI selalu berpolemik.
Abdul Mu’ti menilai polemik G30 S/PKI sangat menjenuhkan dan melelahkan. Ia menyarankan semua elemen bangsa untuk menyudahi polemik tersebut.
“Sudah setengah abad lebih persoalan G30 S/PKI masih saja menjadi polemik. Menjemukan. Melelahkan. Sudah waktunya polemik ini disudahi. Tidak perlu ada yang ditutupi,” kata Abdul Mu’ti dalam keterangannya, Jumat (1/10/2021).
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menekankan perlu adanya kesadaran kebangsaan dan kebesaran jiwa untuk mengambil pelajaran dari kebenaran sejarah.
Hal itu, dikatakan Mu’ti, semata-mata untuk menjaga semangat persatuan dan solidaritas seluruh elemen bangsa Indonesia.
“Memang pahit. Tapi itulah obat yang menyembuhkan luka sejarah untuk persatuan dan masa depan bangsa,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Hari ini, 8 Zulhijah 1446 H bertepatan tanggal 4 Juni 2025 jemaah…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah berpandangan kebijakan paket stimulus ekonomi…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)…
MONITOR, Jakarta - Ribuan calon jemaah haji furoda Indonesia gagal berangkat ke tanah suci usai…
MONITOR, Jakarta - Dekarbonisasi di sektor transportasi memerlukan solusi inovatif. Pertamina NRE berkolaborasi dengan perusahaan Perancis,…
MONITOR, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan serangkaian Surat Edaran OJK (SEOJK) 2025…