MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan prihatin atas adanya klaster sekolah dalam pelaksanaan PTM terbatas.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi (kemendikbudristek) mencatat 1.303 sekolah menjadi klaster covid-19 selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Dasco menuturkan, selama ini pihaknya terus mengawasi kegiatan pembelajaran tatap muka, meskipun sebagian besar sekolah telah menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dijelaskan Dasco, pembelajaran tatap muka sebetulnya tidak wajib dilakukan. Mengingat metode pembelajaran siswa hingga kini masih diserahkan kepada orangtuanya.
“Pembelajaran tatap muka bersifat tidak wajib, karena sebagian besar sekolah menyerahkan kepada orang tua apakah mengizinkan atau tidak anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka,” tutur Politikus Gerindra ini kepada awak media.
MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…
MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…
MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…
MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…