PERTANIAN

Program Makmur, Beri Solusi Tambahan Manfaat Bagi Petani

MONITOR, Jakarta – Program Makmur yang sebelumnya bernama “Agrosolution” merupakan sebuah program yang diyakini dapat memberikan banyak manfaat.

M. Burmansyah, selaku PM Makmur, PT. PIHC dalam webinar Bimtek Propaktani episode 104 hari Kamis (16/5) mengatakan program ini dapat meningkatkan produktivitas, praktek pertanian unggul, dan penggunaan pupuk non subsidi untuk membantu kebutuhan mereka.

Burmansyah menjelaskan, program ini memberikan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan dengan melibatkan rantai pasok yang didukung dengan teknologi berbasis Triple Bottom-Line 3P (People, Planet, Profit).

“Dengan adanya proses hulu dan hilir diharapkan petani dapat mendapatkan keuntungan yang lebih banyak,” tutur Burmansyah.

Dalam kesempatan yang sama Imam Sudarmaji, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Jember menjelaskan bahwa Program Makmur (Agro Solution) telah dilaksanakan sejak tahun 2018. Program ini mendapat pendampingan oleh Pupuk Kaltim hingga saat ini.

Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa setelah adanya Program Makmur klasifikasi lahan pertanian berdasarkan pola tanam padi bertambah banyak di Jember. Hal ini berdampak positif bagi peningkatan produksi padi di Jember dalam 2 tahun terakhir.
Sucipto, Ketua KTNA Sejahtera Kab. Jember adalah salah satu yang merasakan manfaat dari Program Makmur.

Dia memaparkan sudah melaksanakan program Makmur sejak tahun 2019. Sucipto tidak lagi hanya menjual gabah tetapi mengolah gabah terlebih dahulu hingga menjadi beras untuk dijual ke Perum Bulog sehingga keuntungan lumayan.

Merasakan hal yang sama Heru Rusiyanto manager UPJA Tani Makmur memberikan testimoni keberhasilan dalam bergabung di Program Makmur.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan bahwa Program Makmur memberikan manfaat bagi kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktek pertanian unggul, dan dan memberikan kemitraan farm to market partnership.

Hal tersebut tentunya sesuai dengan 5 Cara Bertindak yang digalakkan oleh Menteri Pertanian, Bapak Syahril Yasin Limpo yakni cara bertindak kesatu atau CB1. Dengan adanya program makmur maka akan mendorong peningkatan kapasitas produksi.

“Program makmur atau agrosolution ditingkatkan lagi kinerjanya, agar dikejar pada tahun 2021 mencapai 50 ribu hektar dan 2022 minimal 500 ribu hektar tersebar di seluruh kabupaten,” tandas Suwandi.

Recent Posts

Komisi III DPR Nilai Masukan Tiga Mitra di Jambi Sangat Produktif untuk RUU KUHAP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menjelaskan bahwa Komisi III DPR…

5 jam yang lalu

Menag Minta Santri Teladani Ulama Terdahulu

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para santri untuk meneladani ulama-ulama terdahulu yang…

7 jam yang lalu

Gelar Stadium General PBAK 2025, UID Angkat Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar Stadium General bertema “Indonesia Emas 2045: Peran…

7 jam yang lalu

Wamen UMKM Apresiasi Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 Perkuat Kapasitas Wirausaha

MONITOR, Yogyakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyelenggaraan…

10 jam yang lalu

DPR Dorong Perbaikan Tata Niaga Gula, Kunci Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyerukan perlunya evaluasi…

10 jam yang lalu

DPR Apresiasi PT Sido Muncul, Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan apresiasi tinggi kepada PT…

13 jam yang lalu