MONITOR, Jakarta – Meskipun masih dalam periode musim kemarau, saat ini beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami cuaca buruk, seperti hujan yang disertai angin kencang. Sebagaimana diberitakan sebelumnya (24/8), puluhan hektar tanaman padi tumbang akibat cuaca buruk di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hal ini dibenarkan oleh Marino, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatera Utara. “Deli Serdang memang sempat mengalami hujan yang tidak terlalu lebat, hanya saja disertai angin kencang. Kejadian ini tidak menimbulkan banjir, tetapi sebagian tanaman padi tumbang dan sudah diikat agar tegak kembali,” ungkap Marino.
Marino pun menambahkan jika saat ini, pertanaman padi tersebut sudah tidak masalah lagi dan dapat dipanen seperti biasanya.
Kristoffel Sirait, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat mengatakan bahwa pertanaman padi yang terdampak adalah tanaman berumur 75 Hari Setelah Tanam (HST) hingga menjelang panen.
“Pertanaman yang terkena seluas 75 hektar, dan telah dilakukan upaya penanganan dengan mengikat rumpun yang tumbang hingga dapat pulih kembali,” jelas Kristoffel.
Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, M. Takdir Mulyadi mengatakan bahwa terkait kejadian tersebut, Kementan telah menyiapkan bantuan bagi petani yang terdampak banjir atau bencana alam.
“Kami telah mengalokasikan bantuan pompa air ke BPTPH Provinsi Sumatera Utara yang dapat dimobilisasi jika sekiranya perlu dilakukan pengeringan lahan saat terjadi curah hujan tinggi maupun banjir,” ujar Takdir.
Tanjung Morawa merupakan lokasi langganan kejadian yang serupa, diperlukan himbauan atau edukasi oleh petugas kepada petani agar petani menggunakan verietas benih yang toleran genangan.
“Varietas benih toleran genangan yang dapat dipilih antara lain Inpara 1-10, Inpari 29, Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan GSR, varietas unggul lokal dan sejenisnya,” imbuh Takdir.
Penjelasan senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, yang menyatakan bahwa Kementan selalu mengupayakan bantuan bagi petani, apalagi bagi petani terdampak bencana.
“Kami telah menyiapkan alokasi bantuan benih padi gratis bagi petani yang mengalami puso serta pendampingan proses klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi petani peserta asuransi”, pungkas Suwandi.
Hal ini sesuai arahan dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menginstruksikan kepada jajarannya untuk selalu menyiapkan upaya mitigasi dampak banjir/bencana saat curah hujan tinggi.
Upaya yang dilakukan seperti mapping wilayah rawan banjir, early warning system dan pantau informasi BMKG, mengaktifkan Brigade La Nina, menggunakan benih varietas toleran genangan, pompanisasi in – out, bantuan benih dan AUTP, serta mengoptimalkan dryer dan RMU untuk menjaga mutu produk saat pasca panen.