PEMERINTAHAN

Mentan SYL: Pertanian Bagai Merpati Putih yang Tidak Pernah Ingkar Janji

MONITOR, Jakarta – Di masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu survive. Bahkan tumbuh positif di saat sektor lain mengalami tekanan. Oleh karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai pertanian ibarat merpati putih yang tidak pernah ingkar janji.

Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Pertanian Petani Milenial, Senin (6/9/2021), yang dilakukan secara virtual. Kegiatan ini diikuti Duta Petani Milenial (DPM) dan (DPA) juga P4S dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Senang bisa liat kalian di Zoom ini. Ini tanda-tanda zaman yang harus kita hadapi. Dunia berubah, tata kelola berubah. Orang yang bisa bertahan dan memanfaatkan perubahan dengan baik, menghadapi dengan baik, maka dialah yang akan tumbuh ke depan,” katanya.

Mentan SYL mengatakan, Indonesia adalah bansga besar, negara terbesar ke-4 dunia.

“Bangsa ini besar dan hal itu menjadi sangat berarti untuk kita, apa yang kita lakukan tidak hanya duduk dan formalitas, tapi merespons tantangan global yang menyentuh semua masyarakat. Oleh karena itu, saya berterimakasih kepada BPPSDMP bersama seluruh jajaran , kepada DPM-DPA yang ikut kegiatan ini, semua ini adalah bagian utuk besok kita harus maju,” katanya.

Disamping itu Mentan Syahrul juga menegaskan, pertanian harus semakin maju, harus semakin kuat.

“Kalau tidak diperbaiki cara kerja, kita bisa terpuruk. Untuk itu itu kita hadirkan orang-orang yang, mau berwirausaha dan menjawab itu yang salah satu pasti menghadirkan pertaian yang semain maju, semakin akseleratif, hadirkan pertanian dengan kapasitas maksimal dengan tantangan yang ada,” katanya.

Menurutnya, yang bisa bertahan atau survive dalam serangan pandemi salah satunya pertanian.

“Pertanian itu salah satu solusi pasti Covid dan turbulensi ekonomi. Kita mampu terus tumbuh saat yang lain terpuruk,” katanya

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan DPM dan DPA sudah melakukan resonansi.

“DPM dan DPA sudah melakukan berbagai kegiatan di daerah. Kita bergerak di 11 provinsi, masing-masing sudah terdaftar lebih dari 200 orang petani milenial. Bersama dengan itu kita bangun jaringan pertanian nasional, dan sudah terdaftar 10.470 petani milenial dalam jaringan itu,” katanya.

Dijelaskan Dedi Nursyamsi, materi pelatihan diarahkan agar DPM dan DPA mampu berwirausaha.

“Materinya terkait wirsausaha bisnis pemasaran olahan-olahan, dan KUR bekerjasama dengan Himbara. Sampai minggu depan, pelatihan diselenggarakan secara online, juga offline di 10 UPT, sekitar 400 orang. Dan sekitar 1000 orang online juga live streaming. Pelatihan ini mendapat sambutan yang luar biasa,” katanya.

Recent Posts

Pidato Puan Soal Kritik Harus Direspons Dapat Pujian, Dinilai Pahami Ekspresi Keresahan Rakyat

MONITOR, Jakarta - Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani terkait fenomena kritik kreatif yang disampaikan…

19 menit yang lalu

Ribuan MABA UIN Malang Ikuti PBAK, Kemenag Bekali Wawasan Kepemimpinan

MONITOR, Malang - Kurang lebih 4.971 mahasiswa baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti Pengenalan…

37 menit yang lalu

Tarif PBB-P2 Naik di Sejumlah Daerah, DPR: Pemicunya Cukup Beragam!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin mengatakan terdapat fenomena kenaikan tarif…

1 jam yang lalu

Kementerian PU Percepat Konstruksi Bendungan Cabean, Dukung Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Bendungan Cabean yang terletak di…

2 jam yang lalu

AICIS+ 2025 Catatkan Sejarah Baru dengan 2.434 Abstrak dari 31 Negara

MONITOR, Jakarta - Konferensi Internasional Tahunan tentang Islam, Sains, dan Masyarakat atau Annual International Conference…

2 jam yang lalu

Irjen TNI Hadiri Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-80 MPR RI

MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI M. Saleh Mustafa mewakili Panglima TNI…

3 jam yang lalu