PARLEMEN

Senator Jogja Sayangkan Syarat Nikah Hanya Tes PCR

MONITOR, Yogyakarta – Sebanyak 2198 dosis vaksin telah didistribusikan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) DIY kepada santri dan masyarakat di Lapangan Mlangi, Kecamatan Mlangi, Sleman, pada Sabtu (28/08).

Proses vaksinasi berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kerumunan. Hal ini karena Vaksinasi Merdeka LKNU DIY telah berlangsung selama tujuh kali dan memiliki sistem yang sudah mapan.

Antusiasme masyarakat juga sangat tinggi, terlihat dari jumlah dosis vaksin yang disuntikkan.

“Antusiasme masyarakat di Mlangi sangat luar biasa, dan ini menggemberikan karena masyarakat merasa membutuhkan vaksin. Begitu pula dengan pihak-pihak yang terlibat, membantu dengan sangat total,” ujar dr. H. Ali Machfud selaku ketua penyelenggara Vaksinasi Merdeka.

Pria yang juga dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta tersebut menyatakan bahwa Vaksinasi Merdeka di Mlangi merupakan kerja sama banyak pihak. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Nur Iman beserta pondok pesantren di sekitarnya, Dinkes DIY, Dinkes Sleman, Puskesmas Gamping II, PCNU Sleman, Ansor-Banser, SD NU Yogyakarta, UNU Yogyakarta, dan Sleman City Hall.

Selain itu, dalam setiap penyelenggaraan Vaksinasi Merdeka, LKNU DIY selalu menggandeng anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Hilmy Muhammad.

Ditemui saat vaksinasi, pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut, menyatakan bahwa saat ini vaksinasi telah menjadi syarat dalam banyak kegiatan, selain tes swab Covid-19. Hal yang disayangkan justru ketika persiapan nikah, hanya disyaratkan tes PCR dengan alasan vaksin sulit dipenuhi.

“Justru dengan vaksin ini, dua tiga pulau terlampaui. Tidak hanya syarat nikah. Masak syarat nikah di KUA cuma tes swab antigen yang hanya berlaku beberapa hari. Masuk mall saja harus vaksin, kok. Vaksin ini kan kewajiban seluruh warga negara, dan persiapan orang menikah bisa menjadi momentum,” kata anggota Komite I DPD RI tersebut.

Menurut Gus Hilmy, alasan bahwa syarat vaksin sulit dipenuhi terbilang mengada-ada. Setiap hari seluruh puskesmas melayani, Dinkes juga menyelenggarakan, pihak-pihak swasta juga membantu mendistribusikan vaksin seperti yang dilakukan LKNU siang ini.

“Kita mestinya memasang standar tinggi dulu. Kalau nanti ada pemakluman, urusan belakangan. Tapi mestinya kita bisa bersama-sama mendukung program nasional terkait pemerataan vaksin,” ujar Wakil Rois Syuriah PWNU DIY tersebut.

Recent Posts

Puan Tegaskan Tenaga Kesehatan Harus Bebas Narkoba, Dorong Pengawasan Ketat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya profesionalitas dan etika yang baik…

3 jam yang lalu

Tak Cuma Prioritaskan Ekspor, Menteri Maman Minta UMKM Penuhi Kebutuhan Domestik

MONITOR, Jakarta - Menteri Maman Abdurrahman menekankan para pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…

8 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Sampaikan 1,1 juta Kendaraan Terlayani Optimal saat Libur Hari Kemerdekaan RI

MONITOR, Jakarta - Selama periode libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Jasa Marga memberikan pelayanan…

8 jam yang lalu

LPDB HUT ke-19, Perkuat Komitmen Pembiayaan Dana Bergulir ke Koperasi

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi merayakan hari jadinya yang ke-19 dengan…

10 jam yang lalu

DPR Setuju Gagasan Prabowo Hapus Tantiem, Komisaris BUMN Harus Fokus Kinerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim, mendukung penuh langkah Presiden…

11 jam yang lalu

Spektakuler! Dari Closing Celebration ke Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru

MONITOR, Jakarta - Semarak Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival 2025 resmi ditutup dengan gemilang melalui…

12 jam yang lalu