Kamis, 18 April, 2024

Rutin Lakukan Ekspor Kacang Hijau, Petani Gresik Pasok 250 Ton ke Filipina

MONITOR, Gresik – Petani Gresik terus bergerak mencari peluang ekspor di tengah kondisi Pandemi. Tanaman kacang hijau, salah satu komoditas andalan di Kabupaten tersebut yang secara rutin mampu memasok pasar luar negeri. Kondisi saat ini ternyata tak menyurutkan peluang itu. Untuk kesekian kalinya, petani setempat mengekspor 250 ton ke negara Philipina.

Ekspor kacang hijau tersebut patut diapresiasi. Pasalnya bagus untuk menaikkan harga agar tidak jatuh di tingkat petani.
Menurut Dirut Agrotani Petani Sejahtera yang juga perusahaan pengumpul petani kacang hijau Gresik, Sumanto ada 10 kontainer dengan total 250 ton yang dikirim ke Philipina.

“Peluang pasar ekspor kacang hijau sangat besar dan ini belum tergarap secara maksimal,” tuturnya, Rabu (25/08/2021).

Sementara, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menyatakan ekspor ini patut disyukuri ditengah pandemi covid-19 ada perusahaan mampu memberi kontribusi mengekspor kacang hijau ke Philipina 250 ton.

- Advertisement -

“Kami sadar peluang terbaik di dunia adalah sektor pertanian. Untuk itu, Dinas Pertanian harus membaca peluang menciptakan desa devisa dengan basis pertanian,” pungkasnya.

Berdasarkan catatan Kementan, nilai ekspor kacang hijau asal Gresik tersebut mencapai Rp 4,5 miliar dan ini bisa meningkatkan nilai ekspor utamanya di sektor pertanian.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Amiruddin Pohan mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memang tengah melirik peningkatan produksi hingga ekspor kacang hijau.

Hasil panen kacang hijau tahun 2020 meningkat dan sangat memuaskan, diperkirakan produksi meningkat 12,32% dari tahun sebelumnya.

“Potensi untuk luas tanam kacang hijau tahun 2021 mencapai 9.196 hektar, luas panen 9.120 ha dan produktivitas sebesar 13,24 kuintal per hektar sehingga akan diperoleh produksi sebesar 12.075 ton,” ungkapnya.

Tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, bahkan ekspor kacang hijau segar tahun 2020 menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Data menunjukkan volume ekspor kacang hijau tahun 2020 sebesar 48.534 ton atau naik drastis sebesar 37,01%. Ekspor tersebut terutama ke China dan Filipina. Potensi lainnya ekspor ke negara tujuan seperti Taiwan, Timor-leste, Singapura, Thailand, Kuwait, Malaysia, Vietnam, Thailand dan United Kingdom. Tahun 2021 ia menargetkan peningkatan lebih besar lagi.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi  menyampaikan manfaat kacang hijau yang luar biasa. Dalam berbagai kesempatan ia selalu menyampaikan ada 27 produk turunan kacang hijau yang disukai konsumen baik dalam maupun luar negeri.

Oleh sebab itu, Suwandi juga mendorong masyarakat untuk giat menanam kacang hijau karena memberikan peluang ekspor yang cukup besar. Permintaan yang tinggi khususnya negara Cina, Filipina yang sangat besar menjadikan perluasan pengembangan untuk memenuhi pasar ekspor kacang hijau menjadi salah satu program prioritas.

“Kacang hijau ini komoditas tanaman pangan yang sangat mudah dibudidayakan. Dalam kurun waktu dua bulan, kacang hijau bisa langsung panen dan juga bisa sebagai tanaman sela yang dapat tumbuh optimal pada saat musim kering,” papar Suwandi.

Program Gratieks Kementerian Pertanian menjadi salah satu target kerja untuk meningkatkan peluang ekspor. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta untuk terus menggenjot ekspor pangan guna meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani.

‘’Melalui kegiatan temu bisnis juga untuk menggali pengembangan pasar ekspor, peningkatan akses pembiayaan untuk peningkatan dan kontinuitas dan peningkatan daya saing pada daerah-daerah potensial sehingga menjalin kemitraan antara petani dengan pelaku usaha atau industri,’’ terangnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER