MONITOR, Jakarta – Sebuah video beredar luas memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jambi. Dari informasi yang didapat, persoalan ini bermula saat Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Jambi tetap mengadakan Musyawarah Pemilihan BEM (Pemira).
Sementara Demisioner PK IMM UM Jambi menyatakan, Pemira tersebut tidak sah karena melanggar kesepakatan berupa syarat sertifikat Darul Arqam Dasar bagi calon Ketua BEM.
Menanggapi insiden yang menimpa kadernya, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Najih Prastiyo mengecam keras aksi tersebut. Najih menyebut aksi-aksi kekerasan tidak layak terjadi di dunia akademis serta dilakukan oleh insan akademis. Aksi tersebut telah mencederai nilai-nilai intelektualitas yang selama ini senantiasa digaungkan.
“DPP IMM mengecam dan menyayangkan aksi pengeroyokan terhadap kader IMM di UM Jambi. Terlebih UM Jambi merupakan Amal Usaha Muhammadiyah yang selayaknya bisa melindungi kader-kader penerusnya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Tindak kekerasan juga mencoreng nilai-nilai akademis yang selama ini selalu ditanamkan kepada para mahasiswa,” ujar Najih dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/8/2021).
Najih menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini dan melaporkan insiden kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hal ini sebagai bentuk advokasi DPP IMM agar kejadian serupa tidak terulang lagi di manapun dan kapanpun.
“Kami akan mengawal kasus ini sampai insiden pengeroyokan tersebut diusut secara tuntas dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Kami juga akan melaporkan kepada PP. Muhammadiyah agar bisa meluruskan Amal Usaha Muhammadiyah yang berada di bawah naungannya,” tutup Najih.