MONITOR, Jakarta – Komoditas pertanian khususnya komoditas perkebunan yaitu kopi, memiliki daya tarik yang luar biasa, cita rasa khas kopi kembali mengharumkan nama Indonesia.
Kopi Mamasa dari Provinsi Sulawesi Barat berkesempatan hadir memperkenalkan produk kopi kebanggaan Provinsi Sulawesi Barat pada ajang promosi “Russia Halal Expo 2021” yang diadakan di Kazan Expo, Kazan, Republik Tartastan pada tanggal 28-30 Juli 2021.
Salah satu pelaku usaha kopi binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian dari Sulawesi Barat yaitu Koperasi Produsen Tapusmas berkesempatan mengikuti pameran tersebut dengan membawa produk kopi khas mamasa merk “lambanan”.
“Rasa senang dan bangganya dapat berkontribusi pada pameran skala Internasional ini di Rusia, tidak lupa kami atas nama lembaga Koperasi Produsen Tapusmas mengucapkan terimakasih atas fasilitasi dari Ditjen. Perkebunan sehingga kami bisa mengikuti kegiatan pameran ini,” ujar Mika Pokiringan Bombong selaku Ketua Koperasi Produsen Tapusmas, yang didampingi Bussiness Consultan, Nurhaeda Burhan dan perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Agustina Palimbong (28/07).
Mika Pokiringan Bombong menambahkan, walaupun di tengah kondisi pandemi COVID19, antusiasme masyarakat muslim dunia cukup besar yang hadir dalam even pameran ini, terlihat meja promosi ramai dikunjungi para pengunjung dan buyer dari beberapa daerah di kawasan Federasi Rusia untuk bertanya potensi bisnis dan mencicipi kopi mamasa.
Selain produk kopi, Lanjut Mika, paviliun Indonesia di ajang Russia Halal Expo 2021 ini sangat banyak mendapatkan perhatian khususnya produk-produk pertanian seperti kakao, sagu dan rempah-rempah.
“Selain kopi, delegasi Indonesia turut membawa produk-produk khas lainnya diantaranya produk olahan sagu berupa mie sagu dari Kabupaten Bangka (merk sagoo mie) dan beberapa produk cokelat yang diproduksi UPH Mapili Jaya dari Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Plt. Dirjen Perkebunan, Ali Jamil mengapresiasi keikutsertaan pelaku usaha Indonesia pada acara pameran tersebut. Sebagaimana arahan Menteri Pertanian dalam program Gerakan 3 kali lipat ekspor (Gratieks), tentunya kegiatan promosi ini adalah salah satu bentuk dukungan untuk akselerasi Gratieks, terutama di komoditas kopi Indonesia.
Jenis-jenis kopi spesialty Indonesia harusnya dapat berbicara banyak di tataran perdagangan dunia, kita harus mampu mengalahkan produk-produk kopi dari negara produsen lainnya seperti Brazil, Kolombia dan Vietnam.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan akan mendukung kegiatan-kegiatan promosi kedepan sebagaimana di canangkan Bapak Menteri Pertanian melalui program promosi “one day with Indonesia coffee and fruit” yang tahun 2021 ini akan kita mulai di 4 Negara yaitu Belgia, Italia, AS dan Jepang.
Lebih lanjut dikatakan, kami harapkan dengan keikutsertaan delegasi Indonesia pada Russia Halal Expo 2021 dapat terjadi peningkatan transaksi perdagangan Indonesia ke pasar ekspor Rusia. Kiranya kita perlu mengidentifikasi dan melihat beberapa potential buyer yang serius untuk melakukan kerjasama perdagangan, tentunya perlu juga didampingi dan difasilitasi oleh Atase Perdagangan KBRI Moskow, Rusia.
Agenda promosi ini merupakan rangkaian misi dagang yang di prakarsai Ditjen. Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan di beberapa negara potensial yang menjadi tujuan ekspor produk pertanian Indonesia, salah satunya dengan mengikuti event-event pameran yang dilaksanakan oleh Negara setempat.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, H. Abdul Waris Bestari, dalam keterangan terpisah mengatakan, ia akan terus mendukung lahirnya para pelaku usaha skala UMKM dari para petani-petani yang mau maju dan berorientasi ekspor di provinsi Sulawesi Barat ini. Ajang promosi ini diharapkan semakin memperkenalkan kopi mamasa di internasional sehingga dapat membuka akses pasar lebih luas lagi.
Sebagaimana diketahui bahwa Russia Halal Food 2021 dilaksanakan bertepatan dengan Kazan Summit ke-12 yang merupakan konferensi tahunan antara Rusia dengan negara-negara anggota OKI dalam bidang Perdagangan dan Ekonomi. Penyelenggara kegiatan pameran ini adalah Tatarstan Investment Development Agency (TIDA) dengan rekomendasi produk yang ditampilkan adalah produk halal dibidang makanan minuman olahan, kosmetik, farmasi dan fashion.
Pada hari pertama expo ini Presiden Republik Tatarstan, Rustam Nurgaliyevich Minnikhanov mengunjungi Paviliun Indonesia dengan didampingi atase perdagangan KBRI Moskow dan menerima bingkisan kopi Mamasa dari Pokiringan Coffee Sulawesi Barat.
Dihari terakhir expo, Delegasi Sulawesi Barat mengadakan pertemuan bisnis di kantor Atase Perdagangan KBRI Moskow dengan trader asal Rusia, Mr. Giorgi yang difasilitasi oleh Atase Perdagangan KBRI Moskow, Tengku Bayu Nasrul Sjah. Dimana Mr. Giorgi selaku trader dan fasilatator yang sudah 12 tahun ini bekerjasama dengan Atase Perdagangan KBRI Moskow akan memperkenalkan serta memasarkan produk-produk unggulan Indonesia agar dapat bersaing di pasar Eropa khususnya Rusia.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi, dalam keterangannya beberapa hari sebelum keberangkatan para delegasi Indonesia dari Mamasa, Sulawesi Barat mengatakan bahwa ajang promosi ini sangat penting untuk membuka akses pasar produk perkebunan Indonesia, utamanya kopi. Rusia merupakan pasar ekspor potensial kopi Indonesia. Tercatat pada tahun 2020, Indonesia mengekspor kopi sebesar 24.182 ton ke Rusia dengan nilai mencapai Rp. 514,67 milyar.
Tentunya ditengah kondisi pandemi covid19 ini, Lanjut Dedi, banyak sekali keterbatasan, terutama persyaratan perjalanan, distribusi dan logistik, tetapi kita perlu mencari strategi-strategi akselerasi yang dapat mengangkat ekspor perkebunan, salah satunya mengikuti promosi di Luar Negeri yang diselenggarakan negara setempat.
“Kedepan kami akan terus memfasilitasi acara-acara ini untuk lebih membuka akses pasar dan memperkenalkan produk-produk kopi Indonesia yang memiliki ke khasaan dari sisi mutu dan taste. Virtual bussiness matching juga menjadi salahsatu agenda akselerasi peningkatan akses pasar yang akan kami fasilitasi. Pekerjaan rumah kita adalah bagaimana kita dapat membranding produk tersebut, inti branding salahsatunya adalah kemasan produk yang menarik dan berstandar, selain itu yang tidak kalah penting adalah kontinuitas kualitas dan kuantinitas,” ujarnya.