MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia sudah berhasil menunjukkan indikator pemulihan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua 2021 melalui dukungan kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, serta reformasi struktural.
Kendati demikian, ia mengatakan proses pemulihan masih memiliki tantangan yang besar dari varian baru Covid-19. Sementara itu, di level global, outlook perekonomian global telah menunjukkan perbaikan, namun tidak merata (divergen) antar negara, terutama antara negara maju dengan negara berkembang.
“Indonesia akan tetap waspada, fleksibel, dan pragmatis dalam menghadapi dinamika ke depan,” tutur Sri Mulyani dalam keterangannya.
Saat bertemu Gubernur Bank Sentral G20, Sri Mulyani pun menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam penanganan pandemi dan mendukung pemulihan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
“Kami mendukung komitmen G20 untuk dapat mengontrol pandemi secepat mungkin melalui penguatan peran vaksinasi Covid-19 sebagai global public good,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mendukung komitmen G20 untuk membantu negara-negara miskin (low income countries) dalam menangani pandemi.
“Untuk pemulihan ekonomi yang berdaya tahan, kami menekankan pentingnya transformasi digital, investasi infrastruktur berkelanjutan, serta transformasi menuju ekonomi rendah karbon,” imbuhnya.
