Categories: HEADLINEPEMERINTAHAN

Akhirnya, Tempat Ibadah Boleh Buka Saat PPKM Darurat

MONITOR, Jakarta – Kabar gembira datang dari Kementerian Dalam Negeri. Pasalnya, ada perubahan aturan PPKM Darurat terkait diperbolehkannya tempat ibadah semua agama dibuka dengan syarat tidak mengadakan kegiatan peribadatan atau keagamaan berjamaah

Padahal, dalam aturan sebelumnya, selama masa PPKM Darurat Jawa dan Bali berlangsung keberadaan tempat ibadah semua agama ditutup sementara.

Perubahan itu tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa Bali.n

Dalam dokumen salinan dari juru bicara Kementerian Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, disebutkan bahwa perubahan tersebut terkait tempat peribadahan semua agama dan acara resepsi pernikahan.

Dirjen Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA juga mengonfirmasi aturan baru ini.

Dalam aturan itu disebutkan bahwa tempat ibadah baik Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat ibadah lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah tidak mengadakan kegiatan peribadatan atau keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM Darurat.

“Dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah,” bunyi salinan aturan tersebut, Sabtu (10/7).

Dalam aturan sebelumnya yakni Inmendagri nomor 15 tahun 2001 disebutkan bahwa “tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara”.

Selain itu, dalam aturan terbaru juga melarang sama sekali resepsi pernikahan selama PPKM Darurat dilaksanakan.

“Pelaksanaan resepsi pernikahan ditiadakan selama penerapan PPKM Darurat,” demikian bunyi aturan baru tersebut.

Sebelumnya dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021 justru disebutkan bahwa resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak menerapkan makan ditempat resepsi, penyediaan makanan hanya diperbolehkan dalam tempat tertutup dan untuk dibawa pulang.

Recent Posts

Pengamat Sarankan BPKH dan Danantara Ambil Peran Pendanaan Wujudkan Kampung Haji

MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berulang kali memberikan perhatian kepada sektor penyelenggaraan ibadah haji…

24 detik yang lalu

BP Haji Siap Jawab Amanah Presiden Untuk Penyelenggaraan Haji; Biaya Lebih Efisien, Layanan Tetap Prima

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI, Mochamad Irfan Yusuf, menghadiri peresmian…

47 menit yang lalu

Penerimaan Taruna dan Taruni 2025-2026 KKP Dibuka Hingga 31 Mei

MONITOR, Jakarta - Minat masyarakat melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan terus menunjukkan…

1 jam yang lalu

Penguatan Manajerial Universitas Islam Depok menuju Tata Kelola Kampus Unggul

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar rapat strategis bertajuk Penguatan Manajerial yang melibatkan…

2 jam yang lalu

Kemenag Berlakukan Program Tanazul, Minta Semua Petugas Haji Disiplin dan Zero Pelanggaran

MONITOR, Jakarta - Tahun ini Kementerian Agama akan memberlakukan program Tanazul dalam rangkaian puncak haji…

2 jam yang lalu

Unggul di Asean, Indonesia Masuk Jajaran Kontributor Besar Nilai Manufaktur Global

MONITOR, Jakarta - Peningkatan Manufacturing Value Added (MVA) berdampak pada posisi Indonesia masuk dalam negara…

3 jam yang lalu