PERTANIAN

Kementan dan MSI Dorong Kemitraan Petani Singkong Melalui Kontrak Farming

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian Bersama Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) secara intens membahas prospek singkong di Indonesia. Pandemi Covid 19 diakui sedikit banyak berdampak pada ditribusi pangan. Namun demikian pemerintah telah memberikan beberapa solusi alternatif. Salah satunya dengan menggencarkan pangan lokal.

“Saya yakin pemerintah juga sudah membuat program mensinergikan dan mendiversifikasikan pangan lokal. Menurut kami singkong adalah pangan lokal yang sangat potensial dikembangkan karena bisa ditanam di lahan sempit, di pekarangan rumah dan perawatan mudah,” demikian disampaikan Arif Lambaga Ketua MSI pada webinar dengan tajuk Mengenal Lebih Dekat Singkong hari Sabtu (03/07).

Program pemerintah juga menurunkan konsumsi pangan berbasis beras. Mendukung program tersebut, MSI sudah merancang program bagaimana singkong dijadikan sebagai sumber pangan berbasis lokal. “Cara mengolah dan budidayanya kita dorong agar tercipta sirkulan ekonomi. Tanggung jawab MSi menyerap kelebihan produksi. Bagaimana tugas kita menumbuhkan demand singkong ini supaya meningkat harga jualnya,” kata Arifin.

Singkong punya peran luar biasa dalam sisi kehidupan terutama umbinya bisa untuk gaplek, mocaf dan tapioka sebagai bahan baku. Menurut Achmad Subagio, Dosen FTE dari Universitas Jember, adalah penting membentuk korporasi petani. “Tidak usah banyak-banyak dulu, kira-kira dengan hamparan 10 ha dan pematang dihilangkan. Kenapa dihilangkan? karena pematang mengurangi efisiensi tanam,” ungkap Achmad

Ia meyakini begitu nanti ada 10 ha maka bisa kontrak farming dengan industry yang didalamnya memuat harga, kapan dipanen, maupun negosiasi untuk produktivitas sehingga ada kejelasan pendapatan yg bisa diterima petani. “Bantuan pemerintah tidak akan dikeluarkan kalua belum ada kontrak farming tersebut. Sehingga sudah ada kepastian pasokan untuk industry dan pendapatan untuk petani,” tuturnya.

Kemudian Achmad Subagio juga menekankan pentingnya varietas baru. Varietas di negara lain tiap tahun merilis 2-3 varietas. Di Indonesia masih sangat kurang, jadi ia berharap perlunya Pemerintah mendorong peningkatan varietas singkong.

Singkong memang selama ini tanaman yang dibudidayakan secara swadaya oleh petani. Seperti di Sulawesi Tengah, perkembangan singkong secara produksi meningkat tiap tahun masih swadaya petani, dan belum banyak sentuhan program pemerintah. “Harapan kami selanjutnya senantiasa mendorong pengembangan singkong. Kami siap jika ada pelaku usaha berniat mengembangkan singkong di SUlteng, ujar Tri Iriany Kadistan Sulteng yang juga ikut serta di webinar tersebut.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan bahwa pemanfaatan singkong sebagai salah satu konsep Menteri SYL tentang 5 cara bertindak, salah satunya adalah diversifikasi pangan lokal dengan memanfaatkan singkong. “Tidak hanya diversifikasi produksi tapi juga konsumsi,” ujar Suwandi.

Kementan selama ini sudah memapping sentra singkong sampai dengan hilirnya. Tahun 2019 ada luas panen sekitar 628 ribu ha dengan produksi 16,35 juta ton. “Semua bagian tumbuhan ini bisa diolah untuk makanan dan saya usul materi webinar berikutnya langsung di lokasi pengolahan mocaf sehingga peserta bisa melihat sendiri processingnya,” kata Suwandi.

Kembali Suwandi meminta petani supaya mulai berkelompok, naik kelas gapoktan jadi korporasi, bisa membentuk CV, PT ataupun bumdes dan lama-lama bisa membuat pabrik sendiri. “Contoh di Banjarnegara mulai dari nol dan berhasil. Kuncinya bagaimana pelaku usaha dan petani bermitra,” tandasnya

Recent Posts

Senator Mirah: Perlu Reformasi Struktural dan Kelembagaan dalam Tata Kelola Sampah

MONITOR, Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Badan Urusan Legislasi…

4 jam yang lalu

SDN Utan Jaya Digembok, DPRD Kota Depok Tagih Janji Pemkot Kerahkan Aparat

MONITOR, Depok - Wali murid SD Negeri Utan Jaya kembali dibuat cemas. Itu setelah, gerbang…

6 jam yang lalu

DPR Desak BGN Sanksi Tegas Penyedia Menu MBG yang Langgar Keamanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk…

9 jam yang lalu

Puan Terima Ketua Senat Kamboja Hun Sen di DPR Besok, Siap Bahas Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani akan bertemu Ketua Senat Kamboja, Samdech Akka…

9 jam yang lalu

Kementerian UMKM Kawal Kasus Toko Mama Khas Banjar

MONITOR, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir untuk mengawal penanganan kasus…

9 jam yang lalu

Kemenag Ingatkan Jemaah Jaga Kondisi Fisik untuk Menghadapi Puncak Haji

MONITOR, Jakarta - Direktur Bina Haji Kementerian Agama Musta’in Ahmad mengingatkan jemaah Indonesia agar tidak…

12 jam yang lalu