BERITA

Ratusan Pasien Covid-19 Diisolasi di Rumah, Relawan Kesehatan: Bahaya!

MONITOR, Jakarta – Membludaknya pasien Covid-19 Jakarta, menyebabkan banyaknya pasien yang harus melakukan isolasi mandiri. Melihat kondisi ini, Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia khawatir akan berkontribusi besar dalam menciptakan klaster keluarga.

Menurut Adjie Rimbawan, Sekretaris Nasional Rekan Indonesia, kebijakan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19, tidak efektif dalam membendung penyebaran virus corona, bahkan berkontribusi besar dalam menciptakan klaster keluarga.

“Ini situasi gawat, banyak warga yang terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah. Jika tidak terkontrol kedisiplinannya maka bukan tidak mungkin akan memaparkan anggota keluarga yang lain dalam satu rumah,” ungkap Adjie Rimbawan, Sekretaris Nasional Rekan Indonesia.

Dikatakannya, dari aduan yang diterima Rekan Indonesia, kurang lebih ada 565 orang memerlukan pendampingan dengan kondisi sakit masih berada di rumah atau isloasi mandiri. Sementara 153 warga di IGD dan butuh rujukan isolasi terpadu, 118 warga memerlukan ruang isolasi khusus, 213 warga terkait Ambulans Gawat Darurat (AGD) dan 128 warga butuh informasi mengenai isolasi mandiri di rumah.

Ia pun meminta, warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah seharusnya dipantau oleh puskesmas setempat melalui HP, kemudian diingatkan minum vitamin apa. Lalu mengenai tracing, setelah dapat informasi dari pasien, puskesmas langsung dilakukan tes kontak erat seperti keluarga di rumah.

Adjie menambahkan, bahwa Isolasi di rumah hanya boleh dilakukan jika memenuhi syarat ketat yaitu rumah layak, keluarga dan lingkungan rumah mendukung isolasi. Tapi sekarang gagal karena syarat itu tidak dipenuhi. Untuk itu, sebaiknya isolasi dilakukan di fasilitas kesehatan atau ruang isolasi terpadu.

“Isolasi mandiri di rumah boleh, kita lihat apakah warga punya kamar isolasi sendiri, kamar mandi sendiri, jika tidak maka diupayakan isolasi di pusat-pusat isolasi terkendali,” jelas Adjie.

Terkait upaya Rekan Indonesia untuk mengatasi masalah yang muncul dari isolasi mandiri. Adjie berharap pemerintah pusat dapat membantu pemerintah daerah dengan menambah ruang isolasi terkendali secara luas sehingga warga yang isolasi mandiri bisa di isolasi terpadu dan biasa dikontrol ketat oleh tenaga kesehatan.

“Untuk menindaklanjuti warga yang masih isolasi mandiri dirumahnya yang tidak layak, kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit-rumah sakit agar dalam kondisi melonjaknya warga terpapar COVID-19 layanan kesehatan bagi warga bisa tetap optimal. Keselamatan warga harus kita prioritaskan,” pungkasnya.

Recent Posts

Pemerintah Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Kawasan Segitiga Karang

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan skema pendanaan…

18 menit yang lalu

Kemenag dan Kemenkes Sinergi Tingkatkan Program Pesantren Sehat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pesantren Kementerian Agama bersama Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan membahas mekanisme…

2 jam yang lalu

Perhatian Pemerintah pada Pesantren dapat Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo (PPWS) Ngabar, KH. Heru Saiful Anwar, menyampaikan apresiasi…

3 jam yang lalu

Kemenperin Promosikan Industri Wastra Ramah Lingkungan Lewat Batik City Run

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan industri batik nasional agar semakin…

3 jam yang lalu

Jasa Marga Pegang Posisi Market Leader Industri Jalan Tol, Total Panjang 1.294 KM

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I Tahun 2025 di tengah dinamika eksternal yang fluktuatif dengan membukukan pertumbuhanPendapatan Usaha di Luar Konstruksi dan EBITDA sebesar 4,1%. Perseroan juga mampu…

3 jam yang lalu

Prof. Rokhmin Ungkap Pilar Penting Perempuan bagi UMKM Pertanian dan Perikanan

MONITOR, Jakarta - Dalam Dialog Publik bertajuk “Pengarusutamaan Gender dalam Pengembangan UMKM Pertanian dan Perikanan…

4 jam yang lalu