MONITOR, Jakarta – Kemeterian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebutkan persyaratan teknis ekspor untuk komoditas sarang burung walet (SBW) ke Amerika Serikat lebih mudah dibandingkan ke negara tujuan ekspor Asia, khususnya Cina atau Hongkong.
Tidak diperlukan persyaratan kadar nitrit dengan angka tertentu, hanya cukup dengan memberikan perlakuan pemanasan atau heat treament sebesar 74 derajat Celcius saja.
“Hal ini tentu menjadi peluang yang dapat direbut oleh pelaku usaha SBW di tanah air, terlebih Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor non migas ke-2 terbesar kita setelah Cina,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka webinar Internasional Dissemination Conference (IDC) dari ruang kerjanya di Jakarta, Kamis (24/6).
Menurut Bambang, dengan daya beli masyarakat Amerika Serikat yang tergolong tinggi, maka peluang pasar SBW terbuka lebar. Terlebih persyaratan sanitari dan fitosanitarinya relatif lebih sederhana dan mudah, ini harus kita pacu, katanya.
Masih menurutnya, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST hingga 20 Mei 2021, Barantan telah mensertifikasi ekspor SBW tujuan negeri Paman Sam ini sebanyak 13.5 ton.
Eksportir SBW yang rutin memasok pasar Amerika Serikat, Dian Rochayati Sri Utami yang juga hadir sebagai narasumber menyebutkan bahwa kemudahan persyaratan teknis ini menjadi salah satu alasan pihaknya untuk membidik pasar ini.
“Sangat jauh lebih longgar dan mudah, dibandingkan masuk pasar Cina. Ini yang membuat kami fokus untuk memenuhi permintaan Costco, perusahaan grosir besar disana,” jelas Dian.
Sebagai informasi, setiap negara tujuan ekspor produk pertanian memiliki persyaratan teknis yang harus dipenuhi. Selaku fasiliator pertanian pada perdagangan global, Barantan memberikan jaminan pemenuhan persyaratan teknis dengan melakukan serangkaian tindakan karantina.
Olehkarenanya, selain untuk menjamin keberterimaan produk, sertifikasi kesehatan karantina juga untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian tanah air di pasar global.
Kerjasama Atase Pertanian
Pada acara yang diselenggarakan oleh Karantina Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, menghadirkan juga pembicara dari Atase Pertanian di Kedutaan Besar Repubik Indonesia di Washington DC, Hari Edi Soekirno.
Hari menyebutkan sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang menjadikan SBW bersama porang menjadi komoditas super prioritas ekspor, pihaknya akan memberikan dukungan penuh.
“Perlu diakui konsumen utama sarang walet ini adalah orang Asia atau warga keturunan Cina yang tinggal di Amerika Serikat dan sekitarnya. Untuk meningkatkannya, kita perlu melakukan promosi yang intensif agar makin tumbuh pasarnya khususnya dari warga Amerika sendiri,” kata Hari.
Hari mengajak para eksportir SBW yang akan memasuki pasar Amerika Serikat dapat bersama-sama mendorong promosinya.
Webinar yang diikuti lebih dari 200 orang, terdiri dari para eksportir SBW, akademisi dan masyarakat umum ini juga menghadirkan narasumber lain. Yakni, Wisnu Wasesa, Syamsul Ma’arif, Ika Suharti, Kristiyo Hadi dan Wawan Sutian yang bertindak selaku moderator.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tengah melaksanakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil…
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…