PERTANIAN

Subsidi Distribusi Kedelai Bantu Pengrajin Tahu Tempe di Kendal

MONITOR, Kendal – Kenaikan harga kedelai beberapa waktu terakhir sempat membuat produsen tahu tempe kelimpungan. Pasalnya kenaikan tersebut akan berdampak pada biaya produksi, pada akhirnya kenaikan harga di tingkat konsumen tidak bisa dihindari. Tempe dan tahu merupakan makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kenaikan harga bisa berdanpak pada keresahan masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) adalah memfasilitasi biaya distribusi kedelai dari produsen ke wilayah pengrajin yang membutuhkan pasokan bahan baku.

Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, upaya ini bagian dari strategi menekan kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin agar tempe dan tahu tetap terjangkau oleh masyarakat.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, BKP Kementan membantu kelancaran pasokan kedelai ke pengrajin tahu tempe tengah diupayakan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengatakan, dana distribusi pangan yang dialokasikan melalui Dana Dekonsentrasi digunakan untuk membantu kelancaran pasokan kedelai yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan harga.

“Langkah ini dilakukan sebagai tekad pemerintah dan upaya menstabilkan pasokan dan harga kedelai di Jawa Tengah secara berkesinambungan, ujar Agus dalam keterangan Kamis (17/06/2021).

Ditambahkannya, pemenuhan pasokan kedelai melalui Primkopti Harum Weleri sebagai langkah jaminan ketersediaan kedelai bagi pengrajin tempe dan tahu di Kendal, agar tetap bisa berproduksi dan Kopti selaku penyedia bahan bakunya. Dalam kesempatan ini, Dinas Pangan Jateng membantu mendistribuiskan sekitar 200 ton kedelai dari petani ke pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Kendal.

Sementara itu, Ketua Primkopti Harum Weleri Kabupaten Kendal, Rifai mengatakan kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal sekitar 1.000 ton per tahun, namun Primkopti hanya mampu memenuhi separuhnya.

“Sebagian kebutuhan kedelai di Kendal dipenuhi dari impor. Dengan kenaikan harga kedelai impor saat ini, hampir Rp11.000 perkilo, para perajin memilih mengurangi ukuran tahu dan tempe dari pada menaikan harga.

“Ketika harga kedelai masih Rp7.000, perajin bisa memproduksi tahu maupun tempe hingga satu kwintal. Namun saat harga kedelai naik terus, banyak yang mengurangi produksi dan terpaksa mengurangi ukuran tahu maupun tempe,” tutur Muhamad Irfan perajin tahu dari Weleri.

Kebutuhan kedelai di Jawa Tengah antara 420.000 sampai 450.000 ton per tahun, namun hingga saat ini kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi sepenuhnya dari produksi dalam negeri.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan serta pihak terkait terus mendorong produktivitas dan perluasan lahan kedelai agar kebutuhan kedelai dapat terpenuhi secara mandiri. Mentan SYL berharap kerja sama dengan pemerintah daerah serta stakeholder terkait sangat penting, dan upaya peningkatan produksi terus bisa dilakukan sehingga ketergantungan importasi dapat ditekan.

Recent Posts

Kemenag Serahkan Bantuan Rp10,2 Miliar untuk Sumbar

MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera…

2 jam yang lalu

Cara UIN Jakarta Amankan Aset Negara lewat Pengelolaan BLU Terintegrasi

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mencatatkan langkah penting dalam pengamanan…

4 jam yang lalu

Karantina Kepri Periksa Durian Tanjung Batu

MONITOR, Batam - Karantina Kepri melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Batu melakukan pemeriksaan durian asal…

5 jam yang lalu

Warga Pulau Pari Gugat Holcim, Prof. Rokhmin: Suara Nelayan Kecil Bisa Jadi Tonggak Keadilan Iklim Dunia

MONITOR, Jakarta - Gugatan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, terhadap perusahaan semen multinasional Holcim dinilai…

6 jam yang lalu

Kunjungi Aceh Tamiang, Menteri Maman Luncurkan Klinik UMKM Bangkit

MONITOR, Aceh Tamiang - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Klinik…

6 jam yang lalu

Indeks Guru PAI 62,34, Kemenag Perketat Syarat Baca Al-Qur’an

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag menggelar survei indeks pendidikan agama di…

8 jam yang lalu