Penyidik senior KPK Novel Baswedan (dok: net)
MONITOR, Jakarta – Polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) terhadap 1.351 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berimbas pada pemberhentian 51 dari total 75 pegawai yang dinyatakan gugur dalam tes tersebut, hingga kini masih berlanjut.
Belum lama ini, penyidik senior KPK Novel Baswedan mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan para pimpinan KPK yang memaksakan adanya TWK hingga upaya pemecatan pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos.
“Pak FB (Firli Bahuri) mengatakan hasil TWK 1274 lulus, 75 tidak lulus dengan soal dan waktu yang sama. Faktanya, FB yang paksakan ada TWK dan hasilnya disembunyikan,” terang Novel Baswedan dalam laman Twitternya, Senin (14/6/2021).
Menurut Novel, upaya pimpinan KPK menyingkirkan pegawai di lembaga antirasuah itu sangat licik.
“Ini cara licik untuk singkirkan pegawai KPK yang bekerja baik,” ucap sepupu Anies Baswedan ini.
Lebih jauh Novel memberikan pesan agar para pemberantas korupsi di lembaga KPK harus bekerja dengan jujur dan tidak dipenuhi intrik pencitraan.
“Berantas korupsi harus Jujur. Tidak dengan pencitraan dan kebohongan,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…
MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…
MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…
MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…