INDUSTRI

Menperin Apresiasi Perusahaan Elektronik di Surabaya, Pasok Speaker Mobil Mewah

MONITOR, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada CV Sinar Baja Electric (SBE) selaku produsen speaker dalam negeri yang telah mampu ekspor hampir ke seluruh dunia.

Produk-produk SBE sudah dikapalkan ke berbagai negara Kawasan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Merek global besar seperti Bentley, Harman Revel, Yamaha, Honda, dan Hyundai menggunakan speaker yang diproduksi di pabrik Surabaya tersebut.

“Kami mengapresiasi kinerja perusahaan yang tidak hanya sukses menembus pasar ekspor, tetapi juga dapat memperoleh kepercayaan brand besar di level internasional yang mencerminkan kualitas yang tinggi dari produk-produk perusahaan di Indonesia. Customer perusahaan ada juga yang bermain di segmen luxury, yang menunjukkan bahwa produk dalam negeri juga dapat bersaing di kategori high-end tersebut,” kata Menperin saat mengunjungi Pabrik SBE di Surabaya, Selasa (25/5).

Industri speaker dalam negeri mulai meningkatkan utilitas produksinya setelah terdampak pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh pemerintah yang terus mendorong pemulihan ekonomi nasional. SBE, salah satu produsen speaker dalam negeri, juga berangsur dapat mengembalikan utilitasnya dan berupaya untuk terus memperluas bisnis.

“Dalam kondisi yang menantang bagi industri saat ini, Kementerian Perindustrian akan terus mendukung para pelaku industri. Salah satunya dengan pelaksanaan program substitusi impor untuk mempercepat pemulihan utilitas produksi industri. Pemerintah terus memprioritaskan produk-produk yang sudah dapat diproduksi oleh industri dalam negeri agar dapat lebih diserap oleh pasar dalam negeri,” tutur Agus.

SBE memiliki kapasitas produksi 12 juta unit per tahun dengan produk yang mencakup Hi-End Audio, Professional Audio dan Car Audio. Perusahaan memproduksi speaker dengan merek sendiri maupun subkontrak (OEM). Di sisi lain, nilai impor produk speaker pada tahun 2020 masih cukup tinggi, sekitar USD74 Juta, Namun telah menurun dari impor tahun 2019 yang mencapai USD115 Juta.

Menperin sepakat bahwa pemerintah harus mendukung industri speaker dalam negeri agar dapat lebih diterima di pasar dalam negeri, mengingat sekitar 40% produknya sudah tembus di pasar ekspor. Ke depan, produk speaker dalam negeri ini akan didorong untuk menyuplai industri-industri pengguna misalnya industri otomotif, televisi, maupun ponsel.

Hal tersebut diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang besar untuk perekonomian nasional. Sebagai contoh, saat ini, suplai ke industri otomotif masih relatif kecil dan akan diupayakan untuk ditingkatkan.

“Selain itu, kami juga akan mendorong agar produk speaker ini dapat masuk ke industri produk-produk high-tech seperti ponsel atau earphone,” papar Agus.

Ia menambahkan, pemerintah saat ini menggunakan pendekatan local purchase bagi industri agar dapat memperoleh insentif sekaligus membentuk pasar bagi produk-produk komponen seperti speaker.

“Ini merupakan upaya peningkatan penggunaan barang-barang dalam negeri agar bisa masuk ke supply chain yang lebih besar,” jelas Menperin.

Ketersediaan komponen speaker untuk produk mobil di dalam negeri tentunya akan meningkatkan daya saing produk mobil dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan pentingnya pendalaman struktur industri untuk bersaing di pasar global.

“Industri produk hilir yang didukung dengan tersedianya industri hulu dan antara tentu akan menghasilkan produk dengan daya saing yang tinggi, karena tidak lagi bergantung dengan komponen impor. Efisiensi biaya dalam memperoleh bahan baku atau komponen tersebut akan menjadi nilai tambah bagi produk dalam negeri ketika harus bersaing di pasar ekspor,” ujar Taufiek.

SBE telah memproduksi Car Audio yang digunakan oleh produsen mobil merek Jepang maupun Eropa. Kualitas produk yang memenuhi standar internasional dan didukung dengan kegiatan riset dan pengembangan yang kuat menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga kepercayaan pelanggannya.

Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan menurunkan ongkos produksi, perusahaan melakukan pengembangan dengan konsep vertical integration atau memproduksi komponen utama secara mandiri. Sebagai contoh, beberapa komponen utama speaker yang sudah dapat diproduksi antara lain voice coil, steel chassis, cone, spider, dustcap, dan lain-lain.

“Pendalaman struktur industri akan meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dalam menjalankan proses produksi. Industri dapat lebih leluasa dalam mendesain produk yang diinginkan pasar karena didukung dengan pembuatan komponen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut.” papar Taufiek.

Recent Posts

Sinergi BPJPH dan BGN, Pertegas Komitmen Pemerintah tentang Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memandang nota kesepahaman kerja sama penyelenggaraan jaminan produk halal antara…

7 jam yang lalu

DPR Akui Amarah Rakyat Sebagai Peringatan Keras

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman berbicara soal meningkatnya kritik…

10 jam yang lalu

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

12 jam yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

12 jam yang lalu

Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Kaum Perempuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

13 jam yang lalu

202.117 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Sains 2025 banjir peminat. Total ada 204.222…

14 jam yang lalu