POLITIK

Dugaan Pelecehan Seksual dalam Soal Tes ASN KPK, DEEP: Tidak Etis!

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati, menilai apabila terbukti memang benar dalam pelaksanaan tes alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki muatan pelecehan seksual, maka hal tersebut sangat tidak etis.

Bahkan menurutnya, hal itu telah melanggar ketentuan Pasal 28 G ayat 1 UUD 1945 setelah amandemen yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi“.

Dikatakan Neni, pertanyaan mengenai status perkawinan, hasrat seksual, aktivits apabila pacaran ngapain saja, kesediaan menjadi istri kedua, sama sekali tidak ada kaitannya dengan peran, tugas dan wewenang tugas pegawai KPK apalagi menyangkut integritas dan profesionalitas.

“Pertanyaan yang tidak berkualitas tersebut telah mencerminkan posisi perempuan hanya sebatas seksualitas belaka dan cenderung menganggap perempuan selalu ada dalam posisi subordinat. Ini sangat tidak adil dan bias gender, tidak ada korelasinya dengan wawasan kebangsaan,” kritik Neni dalam keterangannya, Sabtu (8/5/2021).

Neni sangat menyayangkan untuk seleksi sekelas lembaga anti rasuah tersebut, aparatur negara tidak memiliki pemahaman yang utuh terkait dengan perspektif gender. Pertanyaan yang diduga terdapat muatan pelecehan seksual itu tentu saja sangat mencederai dan melukai para aktivis perempuan yang selama ini memperjuangkan hak-hak keadilan kaum perempuan.

“Potret ini menunjukkan betapa bobrok dan tidak beradabnya proses pelaksanaan tes alih pegawai KPK,” kata Neni.

Disamping pertanyaan yang mengandung unsur seksisme, juga terdapat adanya pertanyaan yang bermuatan diskriminatif dan rasis seperti islamnya islam apa, urusan doa qunut, dan lain-lain yang sangat tendensius. Atas beberapa pertanyaan yang janggal tersebut, khususnya pada pertanyaan yang diduga mengandung unsur pelecehan seksual, maka Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) menyatakan hal sebagai berikut:

  1. Mengecam segala bentuk perbuatan baik itu verbal dan non verbal yang melecehkan terhadap perempuan :
  2. Mendorong kepada Dewan Pengawas KPK untuk memberikan sanksi tegas kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tes alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ;
  3. Mendorong Presiden Joko Widodo untuk membatalkan proses dan meninjau ulang pelaksanaan tes alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti melakukan pelecehan terhadap perempuan :
  4. Mendorong kepada pemerintah dan DPR untuk segera mensahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual ;
  5. Mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk aktif, kritis, mengawasi dan mengawal segala kebijakan dalam pelaksanaan tes alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak ada pihak yang merasa diuntungkan dan dirugikan dalan proses ini.

Recent Posts

PPIH Pastikan Layanan Jemaah Aman dan Nyaman di Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Menjelang puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperkuat kesiapsiagaan…

60 menit yang lalu

Sesmen UMKM: Kolaborasi Pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Dukung UMKM Perempuan Maju

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, menekankan…

2 jam yang lalu

Kunjungi Smart Vertical Farming Beijing, Komisi IV DPR Pelajari Teknologi Pertanian Vertikal

MONITOR - Prof. Rokhmin Dahuri bersama 15 anggota Komisi IV DPR RI yang di pimpin…

3 jam yang lalu

Soroti Kasus Pemerasan Oknum Kadin, DPR: Industri Rakyat Juga Sering Kena Palak Jatah Preman!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo meyoroti kasus dugaan pemaksaan…

3 jam yang lalu

Status Kaldera Toba Terancam Dicabut, Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Sikapi Kartu Kuning UNESCO

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons kabar terkait keanggotaan Geopark Kaldera Toba…

4 jam yang lalu

Satgas TMMD Gelar Penyuluhan Hukum, Bahas KDRT dan Peranan Hukum di Masyarakat

MONITOR, Timika - Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 1710/Mimika menggelar…

4 jam yang lalu