MONITOR, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu mendukung upaya peningkatan kualitas pengajar SMK dan perguruan tinggi vokasi jurusan perhotelan. Upaya tersebut dilakukan melalui kemitraan strategis dan penyelarasan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta pemangku kepentingan lainnya. Salah satunya adalah pelatihan e-commerce yang melibatkan the Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) .
Direktur SEAMOLEC, Alpha Amirrachman menyampaikan bahwa pendekatan dan strategi baru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesuksesan bisnis di era digital saat ini. Dalam hal ini, bidang perhotelan juga termasuk di dalamnya.
“Sumber Daya Manusia yang kompetitif dan andal mengoperasikan teknologi terbaru akan menjadi elemen yang sangat penting,” tutur Alpha dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan E-Commerce Training for Tourism SMK Teachers and Polytechnic Lecturers.
Saat ini, teknologi digital telah mengubah segala jenis aspek kehidupan manusia, salah satunya di dalam dunia industri pariwisata. Pendekatan dan strategi baru diterapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing bisnis perhotelan. Unsur Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sangat penting sebagai elemen utama untuk mendorong digitalisasi berbagai aspek. Saat ini, sekitar 70% pendapatan hotel berasal dari bisnis yang mengandalkan online pemasaran daripada offline.
Di tingkat ASEAN, industri perhotelan masih menghadapi kekurangan pekerja terampil yang mampu memenuhi permintaan dunia industri. Hotel di mayoritas negara anggota ASEAN menghadapi tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan mereka akan tenaga terampil terutama yang berdedikasi untuk E-commerce.
Oleh karena itu, bekerja sama dengan GIZ dan SEAMOLEC, Kemendikbud memberikan kesempatan bagi guru kejuruan dan dosen perguruan tinggi vokasi bidang Pariwisata dan Bisnis untuk mengikuti pelatihan E-Commerce Training for Tourism SMK Teachers and Polytechnic Lecturers: Penerapan E-Commerce di Industri Perhotelan dan Dampaknya pada Pendapatan Kamar Hotel.
Pelatihan ini dilakukan secara daring terbuka untuk Guru SMK dan Dosen Politeknik Pariwisata. Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dan dilaksanakan secara daring penuh (full online) selama 4 jam per hari, serta dibimbing oleh para mentor dari praktisi yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Gelombang 1-3 diselenggarakan khusus untuk peserta dari Indonesia, dan telah dilaksanakan pada tanggal 16-18 Maret 2021. Gelombang 2 juga telah dilaksanakan pada 29-31 Maret 2021 dan gelombang 3 pada 5-7 April 2021. Sementara gelombang empat terbuka bagi peserta dari sekolah/politeknik perhotelan di negara Asia Tenggara lainnya, telah diselenggarakan pada tanggal 19-21 April 2021. Sebanyak total 841 orang peserta telah berpartisipasi dalam pelatihan daring ini.
Dadang Kurnia, selaku the GIZ ISED Principal Advisor, menambahkan bahwa digitalisasi dalam bisnis perhotelan saat ini sudah sepatutnya mendapat perhatian yang serius terutama dari para pemangku kebijakan di bidang Technical and Vocational Education and Training (TVET).
“Institusi pendidikan di bidang perhotelan yang dipercaya sebagai penyedia tenaga kerja untuk industri perhotelan juga harus memprioritaskan integrasi kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri,” pungkas Dadang.
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Emas…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 siap digelar pada Minggu, 24 November 2024, di…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…
MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…