MONITOR, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) kembali mengkaji terkait wacana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pada Juli mendatang. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran kasus konfirmasi (positif) Covid-19 kembali meningkat.
“Untuk sekolah tatap muka, masih belum ada kepastian,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Depok, Senin (26/04) sore.
Namun demikian Idris mengatakan, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal tersebut. Terlebih pembelajaran tatap muka di pasantren.
“Kami masih terus berkoordinasi dengan pusat, dan teman-teman semuanya di Jabodetabek. Ya, ini yang kami persoalkan kemarin juga masalah SKB empat menteri, terkait sekolah-sekolah pasantren, sekolah agama. Sebenarnya tidak ada perbedaan, mereka juga bisa tertular dan juga bisa menularkan. Jadi kenapa harus dibedakan antara pasantren dengan sekolah-sekolah biasa.”
“Kemarin ternyata dikasih pelajaran, dari dua pasantren saja, kemarin terpapar sekitar 80 orang. Ya ini jadi sebuah pelajaran, dan ini akan saya ajukan kepada kementerian supaya mengevaluasi kembali SKB empat menteri terkait pemberlakuan pembelajaran tatap muka di pasantren-pasantren,” ungkapnya