Sabtu, 20 April, 2024

KKB Papua Kembali Berulah, Aparat Minta Masyarakat Waspadai Provokasi dan Berita Bohong di Medsos

MONITOR, Papua – Setelah minggu lalu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membunuh dua orang guru, kali ini KKB kembali melakukan aksi biadabnya dengan menembak seorang tukang ojek bernama Udin di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua.

Tanpa alasan yang jelas, KKB menembak mati Udin dengan dua luka tembak, satu mengenai dada tembus ke punggung dan satu lagi mengenai pipi korban, akibatnya korban meninggal dunia di tempat kejadian.

Korban dievakuasi oleh aparat TNI-Polri ke Puskesmas terdekat, sementara pelaku melarikan diri ke dalam hutan.

“Pukul 13.20 WIT informasi awal telah terjadi pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pelakunya jelas KKB,” ungkap Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudussy, kepada media, Papua, Rabu (14/4/2021).

- Advertisement -

Namun demikian, Iqbal belum dapat merinci lebih lanjut mengenai kronologis peristiwa yang terjadi, termasuk soal identitas dari terduga pelaku yang melarikan diri itu.

Sementara itu, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, membenarkan kejadian penembakan KKB terhadap warga sipil tersebut.

“Ya beginilah kebiadaban Front Bersenjata OPM ini, selalu melakukan aksi teror kepada warga masyarakat. Setelah membunuh guru, membakar sekolah dan helikopter, sekarang mereka membunuh warga pendatang,” ujarnya.

Suriastawa juga mengatakan bahwa pembunuhan kepada masyarakat sipil oleh Front Bersenjata OPM ini nantinya akan didukung oleh front politik dan klandestin di media, dengan tuduhan bahwa si korban adalah mata-mata aparat.

“Begitulah kerja sama tiga front mereka ini. Di media mereka memanfaatkan influencer yang pengikutnya banyak, didukung oleh media pro mereka,” katanya.

Suriastawa menegaskan bahwa TNI bersama Polri telah mengambil langkah-langkah yang terukur atas rangkaian kejadian ini.

Suriastawa juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada atas perkembangan ini dan tidak mudah terhasut oleh provokasi dan berita bohong yang selalu disebar melalui media sosial.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER