MONITOR, Jakarta – Dalam rangka mematangkan persiapan pembukaan seleksi calon Mahasiswa Baru Timur Tengah tahun 2021, Kementerian Agama melalui Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menyelenggarakan rapat koordinasi bersama dengan Pusat bahasa PTKIN di Jakarta pada 6-7/04/2021.
Setelah adanya penundaan seleksi pada tahun 2020 yang lalu karena COVID-19, Kementerian Agama memastikan bahwa pendaftaran Seleksi calon Mahasiswa Baru Timur Tengah (Mesir dan Maroko) akan dibuka pada bulan April 2021. Pendaftaran dilakukan secara online melalui website resmi http://diktis.kemenag.go.id.
Hadir dalam kegiatan ini unsur Direktorat PTKI, Direktorat Timur Tengah dan Afrika Kemenlu, OIAA, Lembaga Konsultasi Pendidikan Timur Tengah dan Pusat Bahasa PTKIN.
Direktur Dit. Timur Tengah dan Afrika, Bagus Hendraning Kobarsyih menyampaikan bahwa peluang kerjasama dengan negara-negara Arab terbuka luas, tidak hanya Mesir, ada Maroko, UEA, Saudi Arabia, tapi tentu saja kita perlu mempersiapkan anak-anak kita terutama dalam sisi bahasa Arab dan Inggris.
“Negara-negara Arab lain seperti Yaman, Syria juga sangat bagus untuk studi KeIslaman, namun saat ini kondisi politik di Negara tersebut masih rawan”, jelasnya.
Sementara Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Adib Abdushomad, Ph.D menyatakan bahwa seleksi calon mahasiswa baru (CAMABA) timur tengah ini sangat penting dan selain itu kedepan kita akan membangun jaringan dan kerjasama yang lebih luas dengan negara-negara Arab dan timur tengah lainnya.
“Disisi lain, PTKIN kita harus bekerja keras agar mampu menarik mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia. Inilah tantangan ke depan PTKIN, bagaimana menjadikan PTKIN kita sebagai destinasi pendidikan Dunia” tambah Adib.
Pada pertemuan ini juga dibahas terkait dengan kesiapan aplikasi pendaftaran dan aplikasi tes CBT secara online sekaligus pelaksanaan try out/simulasi penyelenggaraan test di 15 lokasi yang bertempat di UIN. Secara umum pelaksanaan uji coba tes yang berjalan dengan baik.
Ini merupakan seleksi pertama yang silaksanakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN melalui CBT. Sistem aplikasi ini dibangun oleh Konsossium PPB UIN dan soal ujian CBT dibuat berdasarkan standar Lughoh Mesir hasil koloborasi antara Pusat Pengembangan Bahasa UIN dan Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia.
Dalam laporannya TIM Pengembang aplikasi CBT online menyatakan secara sistem, semua sudah siap, namun simulasi uji coba tetap harus dilakukan agar pada saat pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar.
Zulfakhri selaku Kasi Kerjasama mengatakan bahwa seleksi Timur tengah tahun ini merupakan ujian pertama bagi Pusat Pengembangan Bahasa bagaimana agar pelaksanaan seleksi tahun ini berjalan dengan lancar.
“Demi kelancaran seleksi tahun ini kami melibatkan dari PPB, OIAA, PUSIBA dan Forum Konsultasi Pendidikan Timur Tengah untuk secara bersama-sama mensukseskan seleksi timur tengah ini”, jelas Zulfakhri yang juga merupakan alumni Alexandria Univ, Egypt.
Kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap segala bentuk informasi yang tidak bertanggung jawab. Seluruh informasi terkait seleksi ini diinfokan melalui website http://diktis.kemenag.go.id.