BERITA

2.141 Prajurit dan PNS TNI di Papua Barat Divaksin AstraZeneca Dosis I

MONITOR, Manokwari – Kodam XVIII/Kasuari telah menggelar vaksinasi Covid-19 di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Trikora Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Rabu (7/4/2021).

Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) XVIII/Kasuari, Kolonel Ckm Agus Ridho Utama, mengungkapkan bahwa vaksinasi tersebut dalam upaya percepatan pencapaian vaksinasi Covid-19 di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) sebagai implementasi dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan instruksi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

“Jumlah personel TNI dan PNS di lingkungan TNI di wilayah Papua Barat yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 Gelombang III dengan menggunakan Vaksin AstraZeneca Dosis I yang dimulai sejak tanggal 3 hingga 7 April 2021 kemarin sebanyak 2.141 orang. Mereka terdiri dari Prajurit dan PNS TNI AD jajaran Kodam XVIII/Kasuari 1081 orang serta dari TNI AL yaitu Lantamal XIV, Pasmar III Sorong dan Mako Armada III sebanyak 1060 orang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Agus menjelaskan, vaksin AstraZeneca itu adalah dukungan langsung dari Mabes TNI. Menurut Agus, sedangkan yang tahap kedua gelombang pertama menggunakan vaksin Sinovac dukungan dari Dinas Kesehatan Papua Barat sebanyak 1.700 vaksin.

Agus menegaskan bahwa serbuan vaksinasi itu bertujuan untuk menimbulkan kekebalan terhadap Covid-19. Jadi, menurut Agus, tubuh dirangsang untuk menghasilkan antibodi yang berfungsi sebagai sel-sel yang akan membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh, seperti Covid-19.

“Vaksinator dalam kegiatan pemberian vaksin ini melibatkan empat institusi, terdiri dari Dinas Kesehatan dengan mengirimkan 4 tim, dari Polda Papua Barat 1 tim, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) 1 tim dan Kesdam XVIII/Kasuari menyiapkan 2 tim. Jadi seluruhnya ada 7 tim,” ujarnya.

Agus mengatakan bahwa tidak ada kendala besar yang dihadapi dalam proses vaksinasi itu. Namun demikian, menurut Agus, masih ada keraguan dari sebagian Prajurit TNI tentang pemberian vaksin karena banyak beredar berita yang terlalu dibesar-besarkan bahwa ada KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi yang mengikuti setelah vaksinasi.

“Memang KIPI ini tidak bisa dihindari, tergantung dari kondisi tubuh masing-masing. Oleh sebab itu, apabila masih dalam kondisi yang kurang sehat, sebaiknya ditunda dulu vaksinnya untuk keesokan hari. Jadi jangan langsung divaksin karena akan mempermudah terjadinya KIPI,” katanya.

Recent Posts

Tinjau SPMB di Surabaya, Wamendikdasmen Minta Masyarakat Lapor Jika Ada Pelanggaran

MONITOR, Surabaya - Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 di Jawa Timur berjalan…

2 jam yang lalu

Ini Strategi Kemenag Siapkan Lulusan Siap Kerja dan Kompetitif

MONITOR, Jakarta - Dunia kerja kini menuntut lulusan perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara…

2 jam yang lalu

Kemenag Luncurkan Program PRIMA Magang PTKI, Perkuat Kompetensi Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

MONITOR, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) resmi meluncurkan…

3 jam yang lalu

PPIH Aktifkan Pos Sektor Masjid Nabawi di Lima Titik Strategis

MONITOR, Jakarta - Seiring kedatangan jemaah di Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi…

4 jam yang lalu

Soal Pulau Enggano yang Terisolasi, Puan: Negara Tak Boleh Tinggalkan Rakyatnya!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memberi perhatian serius atas kondisi terisolasinya Pulau…

16 jam yang lalu

Status Iran Siaga, Komisi I DPR Minta Pemerintah Percepat Evakuasi WNI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan meminta pemerintah segera mempercepat evakuasi…

17 jam yang lalu