HUMANIORA

Kemajuan Bangsa dapat diwujudkan melalui Pembangunan Kewirausahaan

MONITOR, Cirebon – Guru Besar IPB yang juga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa untuk mewujudkan Indonesia maju, adil-makmur dan berdaulat salah satunya bisa dilakukan dengan pembangunan kewirausahaan berbasis inovasi dan iman dan taqwa (imtaq)

“Ada salah satu penelitian dari Inggris menyatakan bahwa salah satu syarat negara bangsa maju makmur adalah jumlah entrepreuner atau wirausaha-nya minimal 7 persen dari jumlah penduduk. Sementara kita saat ini baru 3 persen,” katanya saat menjadi narasumber pada kuliah umum sekaligus Pelantikan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada Kamis (8/4/2021).

Menurut Prof Rokhmin, ada tiga faktor besar yang menjadi kendala jumlah entrepreuner masih rendah. Pertama yakni sistem dan mekanisme Pendidikan yang masih banyak teori dari pada praktek. “Anak-anak yang baru lulus tidak percaya diri bahwa ilmu yang didapat dari lembaga pendidikan apakah sesuai dengan prekteknya di lapangan di dunia usaha,” terangnya.

Kedua, lanjut Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu adalah kebijakan pemerintah yang tidak kondusif dan tidak mendukung anak muda berusaha. “Salah satunya perizinan sulit makanya Pak Jokowi mengeluarkan omnibus law atau Undang-undang Ciptaker itu tujuannya kan dua investasi dan kemudahan usaha,” jelas Prof Rokhmin.

Sementara yang faktor ketiga menurut Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan itu adalah Nilai Sosial dimana banyak orang tua di Indonesia yang lebih merasa bangga dan berharap anak-anaknya ketika sudah lulus sekolah atau kuliah menjadi pegawai. “Misalnya pegawai negeri. Itu paradigma yang harus kita rubah,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin yang saat ini menjabat sebagai Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengapresiasi langkah kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) yang melakukan berbagai langkah membekali mahasiswanya dengan kewirausahaan.

“Jadi seminar ini saya kira tepat secara waktu dan kebutuhan dimana anak-anak kita nantinya siap menjadi wirausaha handal. Karena berpengetahuan tidak cukup melalui core subjects saja, harus dilengkapi karakter kuat, kemampuan kreatif, dan didukung kemampuan memanfaatkan teknologi,” tegasnya.

Recent Posts

Resmi Ditutup, Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah Perkokoh Peran Perempuan Muda Berkemajuan

MONITOR, Jakarta - Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung pada 4–6 September 2025 di Kota…

4 jam yang lalu

Direktur KSKK Sebut Tata Kelola Madrasah Didesain Efektif, Tercermin pada KBC

MONITOR, Jakarta - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan bahwa…

11 jam yang lalu

Menag Ajak Umat Teladani Kepribadian Nabi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…

1 hari yang lalu

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

1 hari yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

1 hari yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

1 hari yang lalu