BUMN

PWP Pertamina Ajak Anak-anak Pengungsian di Balongan Cuci Tangan dan Melukis Bersama

MONITOR, Indramayu – Kegiatan penanganan trauma healing terhadap pengungsi di GOR Bumi Patra Balongan terus dilakukan. Kali ini Persatuan Wanita Patra (PWP) RU VI Balongan mengajak anak-anak pengungsian bermain dan belajar bersama.

Kegiatan penyembuhan pascatrauma ini dilakukan PWP RU VI di lapangan GOR Bumi Patra, Kompleks Perumahan Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (4/4/2021). PWP juga melibatkan beberapa remaja anggota Pramuka untuk belajar dan bermain bersama anak-anak.

Ketua PWP RU VI Balongan Yenni Hendri Agustian bersama anggota PWP mengajak anak-anak pengungsi tersebut untuk bermain baris berbaris dan dilanjutkan dengan belajar cuci tangan yang benar. Anak-anak tampak antusias dan tertawa riuh. Anak-anak juga mengenakan masker sebagai protokol kesehatan Covid-19.

“Kenalkan, nama saya dokter Ita. Saya mau mengajarkan anak-anak cara cuci tangan yang benar dan bersih. Cuci tangannya pakai sabun dan air bersih yang mengalir. Pertama, usap sabun di telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, ibu jarinya juga kemudian kita bilas pakai air bersih,” ujar dr Ita dari PWP.

Selanjutnya, koordinator PWP mengajak anak-anak berdoa bersama sebelum memulai kegiatan inti yakni melukis bersama. Salah satu anak memimpin doa bersama.

PWP kemudian mengajak anak-anak untuk duduk bersama di atas alas tikar yang sudah dibentangkan kain putih di depan mereka. Di atas kain juga sudah tersedia cairan cat di wadah kecil dengan beragam warna.

Kegiatan melukis bersama dimulai. Anak-anak tampak antusias. Mereka mencelupkan kuas ke dalam cat dan mulai menoreh kuas ke kain putih dan menggambar. Terlihat anak-anak menggambar rumah, gunung, karakter kartun hingga bunga. Mereka juga menuliskan nama masing-masing di lukisan yang dibuat.

Yenni mengatakan, kegiatan ini sengaja dibuat untuk menghibur dan menghilangkan trauma anak-anak pengungsian akibat insiden tangki di Kilang Balongan.

“Dari hari pertama pasca kejadian kami langsung lakukan aksi untuk merangkul dan menghibur para pengungsi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Yenni.

Dia menambahkan, kegiatan melukis yang diadakan diharapkan bisa menghilangkan rasa trauma anak-anak di pengungsian. “Kami harap mereka bisa ekspresikan perasaan mereka dengan harapan bisa menghilangkan trauma mereka. Kami ingin anak-anak bisa selalu sehat dan ceria,” kata Yenni.

Recent Posts

Kementerian Perindustrian Hadirkan Era Baru Kawasan Industri

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat upaya membangun ekosistem industri yang berdaya saing…

1 jam yang lalu

Mahfuz Sidik Nilai Presiden Prabowo Menganut ‘Mazhab Realis’ dalam Politik Global

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik menegaskan, bahwa…

3 jam yang lalu

Panglima TNI Dampingi Menhan Tinjau Yonif TP SYB di Sumbawa

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn)…

9 jam yang lalu

Menag Pimpin Doa dan Bacakan Deklarasi Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Dirjen Bimas Kristen serta perwakilan dari Forum…

13 jam yang lalu

Mardani Ali Sera Setuju Putusan MK soal Lembaga Pengawas Independen

MONITOR Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera merespons putusan Mahkamah Konstitusi…

16 jam yang lalu

Dewan Pakar PSQ: Al-Qur’an Ajarkan Keseimbangan Hidup dengan Alam

MONITOR, Kendari - Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Muchlis M. Hanafi, mengungkapkan, ajaran Al-Qur’an…

17 jam yang lalu