MONITOR, Jakarta – DPP PDI Perjuangan (PDIP) telah menginstruksikan jajarannya di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membantu penanganan sejumlah bencana yang terjadi akhir-akhir ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa fenomena alam berupa siklon tropis yang telah memorak-porandakan beberapa kabupaten di NTT dan menimbulkan kerusakan parah terhadap infrastruktur, perumahan rakyat dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit ditanggapi serius oleh pihaknya dengan mengirimkan organisasi sayap kemanusiaan PDIP, Baguna, ke NTT.
“Meskipun di beberapa wilayah, partai masih kesulitan masuk karena banyaknya pengurus partai yang rumahnya juga menjadi korban badai tropis, namun beberapa Dapur Umum telah berhasil dibuat khususnya di Flores, Lembata dan Alor. Tim Baguna DPP pagi ini terbang ke NTT untuk membantu penanganan bencana secara langsung,” ungkapnya kepada media, Jakarta, Selasa (6/4/2021).
Hasto menyampaikan, PDIP mendorong seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong dan membantu penanganan korban di NTT, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Jumlah korban meninggal sampai saat ini mencapai 42 orang dan masih kemungkinan bertambah dan orang hilang sedang didata. Kerusakan fasilitas publik dan rumah rakyat menjadi kendala operasi penanganan bencana. Karena itulah skala prioritas PDI Perjuangan adalah membantu ibu-ibu dan anak-anak. Seluruh anggota dan kader partai di seluruh nusantara diinstruksikan untuk bergotong royong dan membantu masyarakat NTT melalui struktur partai di wilayah tersebut,” ujarnya.
Hasto menilai, apa yang terjadi di NTT menunjukkan bagaimana anomali iklim telah terjadi. Menurut Hasto, wilayah Indonesia yang seharusnya bebas badai tropis karena posisinya di katulistiwa kini menghadapi bencana lingkungan hidup yang dampaknya dahyat, yakni badai tropis.
“Atas anomali cuaca akibat perubahan iklim global tersebut, maka Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar seluruh kader partai, khususnya para pimpinan partai, para kepala daerah, anggota legislatif Partai untuk semakin sadar terhadap iklim dan cuaca,” katanya.
“Atas dasar hal tersebut Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika harus menjadi rujukan utama. PDI Perjuangan juga bekerjasama dengan BNPB dan BASARNAS guna membantu rakyat terhadap penanganan tanggap darurat akibat bencana,” ungkap Hasto melanjutkan.
Hasto menambahkan, Kepala Daerah dari PDIP juga diharapkan meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim global dan merancang kebijakan pembangunan yang benar-benar didasarkan pada pemahaman terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam dan bencana lingkungan hidup.