POLITIK

Prof Rokhmin: Kedaulatan tanpa Kesejahteraan Ibarat Mimpi di Siang Bolong

MONITOR, Tengerang Selatan – Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai 99.000 km, Indonesia memiliki potensi ekonomi pesisir dan lautan yang luar biasa besar namun demikan Sebagian besar wilayah peisisir dan perbatasan di Indonesia justru kurang maju dan tidak sejahtera.

Hal tersebut disampaikan Rokhmin Dahuri yang juga mantan Menteri kelautan dan Perikanan itu saat menjadi narasumber Workshop Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang digelar secara daring dan luring pada Rabu (30/3/2021).

“Sekitar 60 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir.  Sekitar 70 persen kota-kota besar dan kawasan industri Indonesia terdapat di wilayah pesisir. Sebagian besar daerah perbatasan NKRI kurang maju dan sejahtera dibandingkan dengan daerah perbatasan negara-negara tetangga dimana berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik-red) sekitar 40 persen masyarakat pesisir masih miskin,” katanya saat

“Jadi bicara sovergn atau kedaulatan wilayah tanpa kesejahteraan wilayah-wilayah pesisir kepulauan dan perbatasan ibarat mimpi di siang bolong itu,” tegas Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan itu.

Pada kesempatan tersebut, Rokhmin Dahuri mengajak PSPP UMJ untuk menjadi Pusat Studi Terkemuka di Indonesia dalam Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat Wilayah Perbatasan dan Pesisir secara Adil dan Berkelanjutan berbasis Riset melalui misi merencanakan dan melaksanakan riset untuk menghasilkan: (1) invensi dan inovasi teknologi dan non-teknologi, (2) karya ilmiah yang terpublikasi di jurnal ilmiah ternama di Indonesia maupun di level internasional dalam rangka pengembangan IPTEKS, dan (3) meningkatkan IMTAQ para peneliti menurut agama masing-masing.

“Terpenting lagi menggunakan hasil riset diatas untuk perencanaan dan implementasi pembangunan wilayah perbatasan dan pesisir, dan pemberdayaan masyarakat; sehingga menjadi maju, sejahtera, dan mandiri secara berkelanjutan,” terangnya.

Menurut Rokhmin dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir ada beberapa elemen yang harus menjadi fokus pembinaan yaitu bina lingkungan terdiri dari: Pemukiman sehat, bersih, indah, smart, dan produktif, Pengendalian pencemaran, Konservasi, Mitigasi dan adaptasi terhadap bencana alam

Kemdian Bina Manusia meliputi Peningkatan knowledge, skill, expertise, etos kerja, dan Akhlak, DIKLATUH, Pelayanan Gizi dan Kesehatan. Bina Usaha meliputi Peningkatan Teknologi Produksi, Processing Industry, dan Pemasaran, Manajemen Bisnis, dan Manajemen Keuangan Keluarga. Bina Sarpras meliputi Infrastruktur, Sarana, dan Konektivitas.

Recent Posts

Direktorat Jenderal Pesantren Didorong Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Islam

MONITOR, Lampung - Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaludin menyampaikan perspektif akademis mengenai…

2 jam yang lalu

Fahri Hamzah Tegaskan Idealisme dan Gagasan Perlahan Kalahkan Dominasi Uang dalam Pemilu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa,…

6 jam yang lalu

Kemenag Rumuskan Lima Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama

MONITOR, Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama merumuskan lima rekomendasi…

7 jam yang lalu

Gubernur Bali Dukung Pelestarian Sapi, Kementan Perkuat Kolaborasi Dengan Pemprov Bali

MONITOR, Denpasar - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Bali memperkuat kolaborasi dalam pengembangan peternakan…

9 jam yang lalu

Menhub Dudy Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Kebijakan Transportasi Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan

MONITOR, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat bertukar gagasan dalam membangun sistem…

9 jam yang lalu

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

13 jam yang lalu