Pemerintah saat meninjau garam lokal/dok: net
MONITOR, Jakarta – Rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 3 juta ton menuai kritik dari Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet Ariyadi. Ia menyayangkan sikap pemerintah yang kerap menjadikan impor sebagai solusi memenuhi kebutuhan garam.
Seharusnya, kata Slamet, pemerintah justru berupaya untuk meningkatkan produksi serta memaksimalkan serapan garam lokal agar kedepan kita tidak terus menerus ketergantungan pada garam impor.
“Pemerintah jangan melulu menjadikan impor sebagai solusi memenuhi kuota kebutuhan garam,” kata Wasekjen DPP PAN ini.
Menurutnya, pemerintah harus berupaya agar serapan garam rakyat bisa maksimal misalnya dengan memberikan fasilitas bagi petani garam sehingga produksi mereka meningkat dan berkualitas.
“Berikan fasilitas kepada petani untuk maksimalkan produksi garam sehingga kedepan sudah tidak ada lagi ketergantungan impor,” imbuhnya.
MONITOR, Tangsel - Bagi seluruh umat beragama Islam, tanggal 10 Zulhijah merupakan suatu perayaan besar…
MONITOR, Jakarta - Tahapan jemaah haji Indonesia untuk Mabit (menginap) di Muzdalifah dinyatakan selesai. Kepala…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat daya saing dan kemandirian industri alat kesehatan…
MONITOR, Jakarta - Proses puncak haji di Arafah sudah selesai. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melaksanakan salat Idul Adha 1446 Hijriah di…
MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS…