MONITOR, Jakarta – Rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 3 juta ton menuai kritik dari Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet Ariyadi. Ia menyayangkan sikap pemerintah yang kerap menjadikan impor sebagai solusi memenuhi kebutuhan garam.
Seharusnya, kata Slamet, pemerintah justru berupaya untuk meningkatkan produksi serta memaksimalkan serapan garam lokal agar kedepan kita tidak terus menerus ketergantungan pada garam impor.
“Pemerintah jangan melulu menjadikan impor sebagai solusi memenuhi kuota kebutuhan garam,” kata Wasekjen DPP PAN ini.
Menurutnya, pemerintah harus berupaya agar serapan garam rakyat bisa maksimal misalnya dengan memberikan fasilitas bagi petani garam sehingga produksi mereka meningkat dan berkualitas.
“Berikan fasilitas kepada petani untuk maksimalkan produksi garam sehingga kedepan sudah tidak ada lagi ketergantungan impor,” imbuhnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pencegahan judi online (judol).…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung penuh program pemenuhan gizi bagi para pelajar…
MONITOR, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tinggal menghitung hari yang digelar secara serentak…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian…
MONITOR, Jakarta - Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyuarakan dukungan terhadap Kampanye 16…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai melakukan…