MONITOR, Jakarta – Partai Demokrat kubu Moeldoko akhirnya meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang ditimbulkan terkait KLB Demokrat di Deli Serdang.
Menurut Juru Bicara kubu Moeldoko, M Rakhmad, kegaduhan tersebut justru muncul lantaran dipicu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rakhmad menyatakan kegaduhan bermula dari narasi sesat yang disampaikan AHY hingga bersurat langsung ke istana. Narasi sesat yang dimaksud Rakhmad, yakni menuding Kepala KSP Moeldoko dan beberapa pejabat lainnya terlibat dalam upaya kudeta partai Demokrat.
“SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim, seakan akan menjadi pihak yang terzolimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa demokrat dan demokrasi harus diselamatkan,” ujar Rakhmad dalam konferensi pers di Hambalang, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Atas kegaduhan yang terjadi, Rakhmad pun meminta maaf terutama kepada Presiden Jokowi selaku Kepala Negara atas polemik yang menyita perhatian seluruh masyarakat Tanah Air.
“Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada Pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi,” imbuhnya.