Rabu, 24 April, 2024

Cerita KPAI Saat Pantau Pelaksanaan PTM di Bandung

MONITOR, Jakarta – KPAI melakukan pengawasan ke SMKN 9 Kota Bandung yang telah melaksanakan PTM secara terbatas pada Januari 2021. Agenda PTM hanya diikuti oleh sekitar 50-60 siswa, itupun hanya untuk mata pelajaran produktif dan praktik. Banyak peralatan praktik yang tidak mungkin dimiliki oleh peserta didik, sehingga praktik harus dilakukan di sekolah. Selain itu, sekolah juga menyediakan layanan konselor secara terbatas bagi peserta didik yang mengalami masalah kesehatan mental.

“Sekolah mensyaratkan ijin orangtua yang ditandatangani diatas materai dan wajib mengantar jemput anaknya dengan kendaraan pribadi, bisa motor atau mobil. Anak tidak diperkenankan naik kendaraan umum meskipun pihak sekolah juga sudah menyiapkan Protokol kesehatan/SOP anak naik kendaraan umum,” ungkap Retno.

Saat pengawasan ke SMKN 11 Kota Bandung pada Juni 2020, penyiapan yang dilakukan juga hampir serupa dengan SMKN 9 Kota Bandung. Perbedaannya, SMKN 9 Kota Bandung juga menyiapan modul-modul pembelajaran kolaborasi beberapa mata pelajaran untuk memudahkan PJJ dan penilaian yang efektif karena satu tugas dinilai oleh guru beberapa mata pelajaran sehingga meringan para siswa, tidak terjadi penumpukan tugas.

Pada Juni-November 2020, KPAI juga menemukan beberpa sekolah yang memiliki catatan penyiapan yang baik,misalnya SMPN 4 Kota Solo. Di sekolah tersebut sistem masuk kedatangan dan kepulangan peserta didik ditata dengan sangat baik, sehingga tidak memicu adanya penumpukan dan kerumunan karena mengantri masuk sekolah atau pulang sekolah.

- Advertisement -

Semua kendaraan roda dua dari penjemput memasuki areal sekolah dengan mengantri teratur ada tali-tali pembatas dan yang dijemput sudah dipanggil untuk siap di depan lobby sekolah.

Selain itu, SMPN 1 kota Madiun juga memiliki penyiapan yang terbilang bagus, misalnya di pintu masuk dekat gerbang sekolah terdapat mesin pengering tangan setelah anak mencuci tangan. Hal ini sangat bagus, selain menghemat tissu, meminimalkan antrian kedatangan peserta didik, juga mencegah peserta didik mengeringkan tangan dibaju seragamnya.

“SMPN 1 Kota Madiun juga menyiapkan bilik disinfektan yang sekaligus mengukur suhu. Ada palang besi yang akan terbuka otomatis jika suhu peserta didik di bawah 37.3, jika diatas itu maka palang pintu tidak akan terbuka,” cerita Retno.

Penyiapan buka sekolah di Provinsi Kalimantan Barat juga patut dijadikan contoh, dimana pemerintah daerah melakukan tes PCR kepada seluruh guru dan peserta didik secara sampling. Kalau ditemukan kasus atau hasil tes positif maka pembukaan sekolah ditunda.

“Kalau sekarang tes antigen lebih murah, mungkin hal ini bisa dijadikan salah satu syarat saat membuka sekolah tatap muka,” ujar Retno.

Kendati demikian, Retno menyatakan tes antigen akan semakin efektif dan efesien jika diserti dengan penyiapan infrastruktur dan protocol kesehatan/SOP Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER