PERTANIAN

Kementan Fasilitasi Pemasaran UMKM Pangan Lokal

MONITOR, Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) memfasilitasi pemasaran olahan pangan yang dikembangkan oleh pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Hal ini dilakukan dalam upaya mengkampanyekan produk olahan pangan lokal.

“Peranan UMKM dalam mengembangkan pangan lokal ini sangat penting, karena itu mereka kita fasilitasi untuk memasarkan produknya,” ujar Kepala BKP Agung Hendriadi saat melaunching Gerai Pangan Lokal dan Pasar Mitra Tani Bogor di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Bogor (20/3/2021).

Upaya yang dilakukan BKP ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, agar diversifikasi pangan terus dikampanyekan dan memperkuat akses pangan lokal bagi masyarakat.

Menurut Agung, melalui usaha yang dikembangkan UMKM pangan lokal, diharapkan diversifikasi pangan bisa berhasil dan memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2021 ini menargetkan 500 UMKM Pangan Lokal akan memasarkan produknya, baik secara online melalui pastani dan juga berbagai marketplace lainnya maupun penjualan langsung seperti gerai pangan lokal di seluruh provinsi.

“Sekarang baru sekitar 100 UMKM Pangan Lokal yang kita bantu dalam memasarkan produknya di marketplace online. Strategi pemasaran ini sangat penting, karena memudahkan masyarakat dalam berbelanja” katanya.

Dijelaskan Agung, dalam melakukan diversifikasi pangan, peranan kelas menengah sangat besar pengaruhnya.

“Di Jepang, Thailand dan beberapa negara lain yang mampu menurunkan konsumsi beras, diversifikasi pangan dipelopori kelas menengah atas dan milenal,” jelas Agung.

Diversifikasi pangan bagi kelas menengah atas tidak hanya sebagai sebagai life style/gaya hidup, tetapi juga sebagai substitusi terhadap beras, sehingga konsumsi beras terus berkurang.

“Ya, kita akan terus kampanyekan. Kalau negara-negara lain bisa mengurangi konsumsi beras dengan mendiversifikasi pangan, kita juga harus bisa melakukannya” tegas Agung.

Upaya mengkampanyekan diversifikasi pangan ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

“Melalui berbagai dukungan yang ada, saya optimis diversifikasi pangan melalui pengembangan pangan lokal akan berhasil, dan ini ditargetkan dengan penurunan konsumsi beras kita dari 94,9 kg/kapita/tahun, menjadi 85 kg/kapita/tahun pada tahun 2024” pungkas Agung.

Agung menambahkan bahwa diversifikasi pangan dilakukan bukan karena ketersediaan beras sebagai makanan sumber karbohidrat itu tidak cukup, tetapi arahnya untuk membuat masyarakat sehat aktif dan produktif dengan konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman.

Recent Posts

Kabid PHU Kemenag Banten Ingatkan Jemaah Hindari Percekcokan Selama Berhaji

MONITOR, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten secara resmi melepas jemaah haji asal…

1 detik yang lalu

Layanan Qur’an Kemenag Tembus 55.873.751 Pengguna, LPMQ Segera Rilis Chat Qur’ani Berbasis AI

MONITOR, Jakarta -  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…

6 jam yang lalu

Fahri Hamzah Bertemu Presiden IsDB Group Bahas Kolaborasi Pembiayaan Perumahan

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…

7 jam yang lalu

Akademisi Kritik Asas Dominus Litis RKUHAP: Pembuat Kebijakan Harus Hati-hati

MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…

11 jam yang lalu

Menag Gaungkan Moderasi dan Pembangunan Berkelanjutan di Washington DC

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…

12 jam yang lalu

Penjelasan KH Moqsith tentang Wukuf di Arafah dan Keutamaannya

MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…

15 jam yang lalu