BISNIS

Gila! Gaji Profesor Kalah Sama Penjual Tanaman Hias

MONITOR, Jakarta – Guru Besar Ekonomi IPB, Profesor Muhammad Firdaus mengatakan bahwa peluang bisnis bunga dan produk tanaman hortikultura terus mengalami tren peningkatan karena dinilai sangat menjanjikan. Saking menjanjikannya, kata Firdaus, gaji seorang profesor di Institut Pertanian Bogor saja kalah besar dari perajin atau petani tanaman hias.

“Saya pastikan, kalau kita tekun menekuni subsektor hortikukultura, termasuk tanaman hias, gajinya bisa 2 kali lipat dari gaji seorang profesor di IPB,” kata Prof Firdaus dalam acara Tik Talk episode Bisnis Tanaman Hias yang diselenggarakan Biro Humas dan Informasi Publik Kementan di House Of Tani, lantai 1 Gedung PIA, Jumat, 12 Maret 2021.

Menurut Prof Firdaus, gaji seorang profesor atau seorang Aparatur Negeri Sipil (ASN) bisa dihitung melalui bilangan digit angka. Sedangkan gaji perajin dan petani tak bisa dihitung karena pendapatan mereka bertambah banyak seiring peminat tanaman hias yang tersebar di seluruh dunia.

“Saya juga heran kok masih ada yang mau jadi ASN. Padahal kalau mereka tau bisnis ini sangat menjanjikan, saya pikir mereka pasti tidak mau jadi ASN,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, pecinta tanaman hias sekaligus Owner The Jungle Green House, Jesslyn Lim mengatakan bahwa bisnis tanaman hias merupakan bisnis strategis yang sangat menguntungkan. Apalagi, bisnis ini sangat mudah dilakukan karena bisa menggunakan lahan sempit seperti halaman dan pekarangan rumah.

“Sebelum menjejaki bisnis tanaman hias yang sekarang ini. Dulu saya memulainya dari pot seluas 4 meter. Kemudian saya tekuni dan bertambah menjadi 100 pot. Entah kenapa setiap hari terus bertambah dan sekarang jadi full. Seiring berjalannya waktu. saya posting lalu temen-temen tertarik. Dan akhirnya saya jualan,” katanya.

Ketua Kelompok Tani Mandiri Cianjur, Jana Rojana juga mengatakan bahwa tanaman hias tidak akan pernah surut selama di dunia masih dihuni makhluk hidup. Bisnis ini bahkan bisa berkembang lebih besar lagi sering hadirnya varietas cantik yang memiliki nilai jual mahal.

“Selama pandemi ini untuk bunga potong memang mengalami penurunan. Tapi saya bilang, bisnis bunga itu selama ada manusia hidup maka akan tetap hidup. Karena itu saya menikmati dan mencintai menjadi penjual dan perawat tanaman hias,” tutupnya.

Recent Posts

Tim Pengamanan Kapolri Pukul Jurnalis, DPR Dorong Aparat Diberi Edukasi Soal Kerja Pers

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta agar Polri memberikan edukasi secara…

44 menit yang lalu

Panglima TNI Berangkatkan Satgas Konga UNIFIL TA 2025 untuk Misi Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Komandan Kontingen Garuda UNIFIL TA 2025 Kolonel Inf Raja Gunung Nasution, S.I.P., M.H.I., sekaligus…

1 jam yang lalu

Lebaran 2025, BSI Sukses Bantu Pemudik Aman Sampai Tujuan

MONITOR, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses membantu para pemudik pada musim…

2 jam yang lalu

Analis: Revisi UU Polri Jangan Melemahkan dan Mengaputasi Kewenangan

MONITOR, Jakarta - Pemerintah dan DPR tengah melakukan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002…

2 jam yang lalu

JNT Catat Kenaikan Lalin di Seluruh Ruas Tol Regional Nusantara Pada H+7 Idulfitri 1446 H/2025

MONITOR, Jakarta - Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) pada H+7 Idulfitri 1446 H/2025…

4 jam yang lalu

KONAMI dan PSSI Kolaborasi, Timnas Indonesia Resmi Tampil di eFootball

MONITOR, Jakarta - KONAMI, bekerja sama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui PT Garuda…

4 jam yang lalu