PENDIDIKAN

Nadiem Sebut Agama Hal Paling Esensial dalam Dunia Pendidikan

MONITOR, Jakarta – Usai meluruskan kabar tentang isu penghapusan frasa agama dalam Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berjanji akan merevisi draft tersebut.

Bahkan, Menteri lulusan Harvard University ini memastikan frasa agama akan dimasukkan kembali dalam revisi draft Peta Jalan Pendidikan selanjutnya. Hal itu untuk memperkuat tujuan dari Peta Jalan Pendidikan dibuat.

“Kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” kata Nadiem Makarim.

Menurut Nadiem, mata pelajaran agama sangat penting dan menjadi hal paling esensial dalam pendidikan anak bangsa negeri ini. Untuk itu, ia menekankan tidak ada penghapusan mata pelajaran agama dalam Peta Jalan Pendidikan.

“Agama bukan hanya hal yang sangat penting, namun hal esensial bagi pendidikan bangsa kita,” tandas mantan CEO GOJEK Indonesia ini.

Recent Posts

TNI Gelar Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kepala Pusat Pembinaan Mental TNI (Kapusbintal TNI) Brigjen TNI Tornado, S.Sos., M.M.,…

31 menit yang lalu

Kemenag Gelar Istighasah Daring, Doakan Keselamatan Bangsa

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama malam ini menggelar Istiqasah…

8 jam yang lalu

Rektor UIN Jakarta Ajak Civitas Academica dan Publik Jaga Negeri

MONITOR, Jakarta - Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, mengajak seluruh civitas academica…

10 jam yang lalu

Respons Tuntutan Publik, Delapan Fraksi Sepakat Evaluasi Tunjangan DPR

MONITOR, Jakarta - Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa dan elemen masyarakat yang menolak besarnya gaji…

13 jam yang lalu

Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Dinonaktifkan dari DPR

MONITOR, Jakarta - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi menonaktifkan Eko Hendro Purnomo alias…

15 jam yang lalu

GUSDURian Nilai Kapolri Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran

MONITOR, Jakarta – Jaringan GUSDURian menilai Kapolri gagal bertanggung jawab atas berulangnya tindakan represif yang…

15 jam yang lalu