PENDIDIKAN

Direktur PTKI: Mahasiswa Baru Wajib Masuk Ma’had Al Jami’ah

MONITOR, Bogor – Standar capaian pembelajaran Ma’had Al-Jami’ah tidak boleh kurang dengan standar yang ada pada pondok pesantren. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pengembangan Ma’had Al Jami’ah, Selasa-Kamis (2-4/3/2021).

“Standar minimal capaian pembelajaran harus sama antara PTKIN yang sudah memiliki Ma’had Al-Jami’ah sendiri maupun bagi PTKIN yang bekerja sama dengan pesantren di sekitarnya,” kata Suyitno.

Suyitno menyampaikan bahwa target program ini adalah baik yang berbasis pada Program Studi Islamic Studies maupun sosial sains yang ada pada PTKIN.

“Bagi mereka yang berasal dari program studi islamic studies, wajib hukumnya tafaquh fiddin dengan indikator mahasiswa tersebut mempunyai kemampuan membaca kitab kuning standar yang menjadi bahan referensi mereka nanti saat membuat makalah maupun menyusun skripsi. Sedangkan mereka yang berasal dari sosial sains target indikatornya adalah memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dan Hadis secara benar dan melaksanakan kegiatan peribadahan dalam masyarakat,” tutur Suyitno.

Adapun pelaksanaan program ini ditargetkan terlaksana pada tahun ini. “Mulai tahun akademik 2021/2022 ini semua mahasiswa baru dari PTKIN wajib masuk Ma’had Al-Jami’ah selama 1 (satu) tahun, tentu bagi PTKIN yang sudah memiliki Ma’had Al-Jami’ah sendiri maupun bagi PTKIN yang bekerja sama dengan pesantren yang ada di sekitarnya,” jelas Suyitno.

Guru Besar UIN Palembang ini berharap agar para Mudhir Ma’had Al-Jami’ah bersinergi dengan para Warek 1. “Terkait perkuliahan tahun ini yang masih diselenggarakan secara daring, para Mudhir harus bekerjasama dengan Warek 1 bidang akademik agar pelaksananaan kegiatan Ma’had dan kegiatan akademik saling berjalan beriringan dan terintegrasi,” katanya.

Sementara itu Kasubdit Pengembangan Akademik Syafi’i mengatakan bahwa tugas Mudhir dan Wakil Mudhir tidaklah ringan karena harus mampu meramu ragam kompetensi yang sangat variatif dari para calon mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah.

“Dibutuhkan kerja yang luar biasa oleh para Mudhir dan Wakil Mudhir, dalam meramu kurikulum yang cocok untuk dinikmati oleh seluruh mahasiswa baru yang tentu inputnya berbeda, ada yang sudah mahir sekali namun banyak juga yang belum mengerti persoalan agamanya,” jelas Syafi’i.

Kegiatan FGD ini membahas pedoman dan panduan bagi penguatan Ma’had Al-Jami’ah serta membahas program evaluasi akademik dan implementasi program tahun 2021 juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan Mudhir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN dan pejabat eselon III , IV, dan para analis kebijakan.

Recent Posts

Upaya Pemerintah Mewujudkan Swasembada Pangan

MONITOR, Majalengka - Presiden Prabowo Subianto menghadiri panen raya bersama petani di Desa Randegan Wetan,…

40 menit yang lalu

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

7 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

10 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

14 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

14 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

18 jam yang lalu